Skip to main content

,, tHe koLeriS mE ,,

Suatu saat pas kuliah Geostruk,,

"Koe kiy wonge koleris, yo boss?!?"


celetuk si boss
.

Hmm ... koleris? Apa ya itu?

Mnurut penjelasan dia, koleris itu tipe orang yang hidupnya terjadwal, teratur, dan rapi.

Iih, apa iya saya seperti itu?

Boro" terjadwal, garap tugas kuliah aja sering ditunda" ...


Tapi,

salah satu alasan mengapa mereka bilang kalo saya tipe koleris adalah mungkin pas sesi curhat angkatan abis buka bersama di rumah saya (03/10) lalu.

Pas itu kita bikin smacem acara renungan gitu. Per individu disuruh talk about himself/herself, kesan menjadi bagian dari G4, dll trus tar ditanggepin ma temen" yang laen.

Waktu itu saya ngomong dengan bebasnya:

"Gw niy orangnya emang ter-skejul. Gw pengen bisa cepet kelar kuliah. Untuk itu gw biasa matok target2 dalam hidup gw. Tiap kali bangun pagi, selalu ada hal baru yang harus gw garap hari itu. Gw pengen bisa KP Januari-Februari 2007, TA Juli-Agustus 2007, KKN April-Mei 2008, trus bisa ngejar lulus Agustus 2008. So, pas OPMG 2008, gw bisa masuk pos alumni. Gw pengen KP seismik .Gw pengen TA gravity. Hehe, ngimpi!"

Rata" dari temen" saya agak sedikit shock waktu tau saya uda mengeplot rencana kul sampai sejauh itu. Ngga sedikit yang kemudian balik nanya tentang target-target saya yang agak berlebihan itu. Maybe that's why they called me colleris man.

Oia, ngomong" tentang KP, selama sminggu trakir ini saya bareng ma phitax lagi rajin"nya nyari info KP. Mulai nanya" ke Pak Kir, Pak Sis, ke Vulkanologi, ke BMG Jogja. Ya intinya seh nyari info KP. Dari hasil nanya" itu dapet 3 opsi KP:

1. Pak Sis = KP proyek processing & interpretasi seismik eksplorasi.
2. Vulkanologi = KP seismik vulkanologi / monitoring vulkanologi.
3. BMG = KP interpretasi seismik gempa.

Tiga buah opsi KP yang sangat menarik. Apalagi ketiga KP ini bisa antara November-April. Pas banget sama plan saya. Mo milih yang mana, saya belom tau. Yang pasti saya uda nyebar pancingan + umpannya, ikannya uda dapet. Tinggal maw milih ikan jenis apa, itu yang harus saya pikir mateng".

Ganbatte!!

Comments

Popular posts from this blog

Why I hate stereotypes ?

I hate stereotypes. Why? Because it will drag you to become narrow minded in the way of your senses to respect a community. Some people called me terrorist, because I am moslem. Some people called me second level residence, because I am Asian. Some people called me nerd, because I don't drink and don't do shit. Stereotyping and generalization are the basic human being’s reaction. It’s subconscious and is triggered and formed based on our background, education, culture, social upbringing, etc. We can’t help it. And the judgment is personal, individual. Stereotyping is practiced by everyone about other communities or segments of the same community. Although I hate it, stereotypes are inherent to human nature, and for good reason. We are all stereotypical of fire. We don’t touch it because we know it will burn us. We are told never to touch snakes because they are poisonous. So aren’t we being stereotypical when we don’t go near these things? Aren’t we being stereotypical when

Tipe Tipe Dosen Penguji Skripsi

Menurut saya menonton sidang skripsi itu seru dan penting. Seru, karena kita jadi bisa melihat muka nelangsa teman teman kita yang sedang asik dibantai para dosen penguji. Tentu sebagai seseorang yang pernah pendadaran, saya mengerti rasanya tekanan saat sidang dimana sejuta umat manusia  beberapa dosen menguji hipotesis dan hasil penelitian saya. Ibarat dosen penguji adalah pemain liga voli, maka mahasiswa yang sidang adalah bola volinya: sering dioper sana sini dalam kebimbangan dan kegalauan.  Penting buat ditonton karena  sidang skripsi mengajarkan kepada kita bagaimana cara ngeles ala orang berpendidikan. Itu juga adalah momen dimana kita berhak memperjuangkan title geophysicist  tanpa perlu bayar SPP dan BOP saben semesternya lagi. Selain itu penting juga buat belajar dari kesalahan orang lain saat sidang supaya kesalahan sama ngga terulang. Namun, namanya lulus sidang skripsi itu susah susah gampang. Salah satu faktor penentunya adalah dosen penguji. Berikut adalah

Review Beberapa Sidang Skripsi (Part 1)

Kalau di postingan sebelumnya sempat ngebahas tentang karakter dosen penguji skripsi, kali ini saya mau fokus me- review  sidang skripsi yang saya tonton dalam 3 bulan terakhir.  Memang sejak kembali ke Indonesia, ada sekitar delapan sidang skripsi S1, dimana lima diantaranya saya tonton. Alhamdulillah delapan mahasiswa ini lulus semua ~ ngga ada yang ngulang. Tiga sidang skripsi yang ngga saya tonton adalah sidangnya Kris'GF07, Gondes'GF06 dan Pai'GF06 - dan sumpah nyesel banget. Terutama skripsi Gondes yang konon dia merangkai dan membuat seismogram sendiri, dipasang di gunung Merapi sendiri, datanya diakusisi sendiri, hasilnya diolah sendiri, diinterpretasi sendiri. Bahkan instrumen seismogram yang dia pasang di gunung Merapi katanya uda hilang ditelan material vulkanik letusan besar tahun 2010 kemarin. Ebuset. Itu butuh pengorbanan waktu dan stamina banget lah.  He embraced the philosophy of being a geophysicist. Sangat asolole. Review yang akan saya berikan t