Malam ini genap menjadi malam ke-48 saya menjadi warga tidak tetap bumi Formosa, sebuah negara yang hobi banget dilanda taifun / tornado. Yoloh sumpah demi apa belum genap dua bulan disini, tapi terhitung udah ada tiga taifun wara wiri di sekitar pulau ini. Kompaknya nih, seluruh taifun ini selalu terjadi pas weekend dong ya, so swit beuds. Alhasil selama 3 minggu itu juga saya nge-gabut maksimal di dorm. Emang sih dulu pertama kali nylungsep di dorm ini dikasi tau 'kalau ada taifun/tornado jangan pergi kemana-mana ya' . And I was like, "The hell, it is only a gust. Why so serious?". Ternyata namanya kisah legenda itu emang banyak hikmahnya. Ibarat endingnya malin kundang dikutuk jadi batu, payung yang baru aja dibeli dari Kerfur seharga 350NTD (sekitar 120ribu rupiah) jebol dengan gemilangnya pada hari dimana taifun kedua eksis. Sumpah gondok banget, secara payung yang jebol itu adalah payung berukuran maha-besar yang biasa dibawa sama mbak mbak seksi buat mayungi
There are hundreds of languages in the world, but a smile speaks them all.