Skip to main content

-A New Day Has Come-

Weks..judulna kok kayak laguna Celine Dion gitu? Anyway, guys, berita bagus! Saya sudah resmi pindah kamar! Alhamdulilah, kemaren seharian penuh dari pagi 'mpe malem ga mandi sgala, akirna saya berhasil ngangkut2 barang naek ke kamar baru. Gila! Ini mah program pengurusan badan. Berat-berat bo! Semalem juga merupakan malam pertama *aww..iki konotasi pho denotasi yo?* saya tidur di kamar baru. Duh, serem banget kalo lampunya dimatiin. Gelap 100%. Mana sebelumnya aku kan nonton Dunia Laen, n Uka-uka. Jadi serasa uji nyali beneran. ~_+

Trus tadi pagi aku registrasi ugm. Gila berangkat jam 06.15 WIB dari rumah yang ngantri udah seperempat jalan! Bisa kebayang dunkz, seperempat jalannya Graha Saba tuh sebrapa. Puyeng. Setelah nunjukin bukti pembayaran di loket 1, ngisi identity di loket 2, nempel potho di loket 3, ngurus bank mandiri di loket 4, ngepas jas almamater di loket 5 akirna tepat jam 09.17WIB saya berhasil menyelesaikan registrasi ugm di Graha Saba. Berhasil dalam 2 jam disana mending logh. Temenku ada yang lebih lama, kayak Noxy [TIP] 4 jam lebih, Bemo [Sosiologi] 4,5 jam, Tzaz [Tekkim] malah 7 jam! Gila, ngopo wae kui? Makanya itu aku thanx GOD banget bisa secepet ini. Trus abis itu aku ke fakultas ngisi identity buat fakultas. Sempet beli stiker sgala. Keren. Tadi juga sempet ngobrol ma stranger. Ada yang ketrima di Pertanian, Matematika, Elins, etc. It was fun.

Mungkin dalam 2 bulan ini aku bakal super duper bete abis. Soalnya UGM masukna tgl 25 Agustus. Dua bulan bakalan nganggur!

Chayo!

Comments

  1. Anonymous4:05 PM

    yup... 7 jam jugak... habisna kliatanna cuman 1 fakultas plus biologi tapi kan teknik tuw buanyakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk buanget, gilak deh, gak mo kalo disuruh ngulang lagi, mungkin sama kek antrinya yg mo ikutan Indonesian Idol, mana sekuritinya tuw gag inisiatip ngatur sgala... dipepet2 di pojokan... what a day lah... tapi udah lega skarang

    ReplyDelete
  2. Whoa! Nien... gilak! Kmu juga ngantrinya 7 jam yak? Astaganaga.... Brarti aku pas hari jumat itu bruntung banget yakz..? heuheuheuehue

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Why I hate stereotypes ?

I hate stereotypes. Why? Because it will drag you to become narrow minded in the way of your senses to respect a community. Some people called me terrorist, because I am moslem. Some people called me second level residence, because I am Asian. Some people called me nerd, because I don't drink and don't do shit. Stereotyping and generalization are the basic human being’s reaction. It’s subconscious and is triggered and formed based on our background, education, culture, social upbringing, etc. We can’t help it. And the judgment is personal, individual. Stereotyping is practiced by everyone about other communities or segments of the same community. Although I hate it, stereotypes are inherent to human nature, and for good reason. We are all stereotypical of fire. We don’t touch it because we know it will burn us. We are told never to touch snakes because they are poisonous. So aren’t we being stereotypical when we don’t go near these things? Aren’t we being stereotypical when

Tipe Tipe Dosen Penguji Skripsi

Menurut saya menonton sidang skripsi itu seru dan penting. Seru, karena kita jadi bisa melihat muka nelangsa teman teman kita yang sedang asik dibantai para dosen penguji. Tentu sebagai seseorang yang pernah pendadaran, saya mengerti rasanya tekanan saat sidang dimana sejuta umat manusia  beberapa dosen menguji hipotesis dan hasil penelitian saya. Ibarat dosen penguji adalah pemain liga voli, maka mahasiswa yang sidang adalah bola volinya: sering dioper sana sini dalam kebimbangan dan kegalauan.  Penting buat ditonton karena  sidang skripsi mengajarkan kepada kita bagaimana cara ngeles ala orang berpendidikan. Itu juga adalah momen dimana kita berhak memperjuangkan title geophysicist  tanpa perlu bayar SPP dan BOP saben semesternya lagi. Selain itu penting juga buat belajar dari kesalahan orang lain saat sidang supaya kesalahan sama ngga terulang. Namun, namanya lulus sidang skripsi itu susah susah gampang. Salah satu faktor penentunya adalah dosen penguji. Berikut adalah

Review Beberapa Sidang Skripsi (Part 1)

Kalau di postingan sebelumnya sempat ngebahas tentang karakter dosen penguji skripsi, kali ini saya mau fokus me- review  sidang skripsi yang saya tonton dalam 3 bulan terakhir.  Memang sejak kembali ke Indonesia, ada sekitar delapan sidang skripsi S1, dimana lima diantaranya saya tonton. Alhamdulillah delapan mahasiswa ini lulus semua ~ ngga ada yang ngulang. Tiga sidang skripsi yang ngga saya tonton adalah sidangnya Kris'GF07, Gondes'GF06 dan Pai'GF06 - dan sumpah nyesel banget. Terutama skripsi Gondes yang konon dia merangkai dan membuat seismogram sendiri, dipasang di gunung Merapi sendiri, datanya diakusisi sendiri, hasilnya diolah sendiri, diinterpretasi sendiri. Bahkan instrumen seismogram yang dia pasang di gunung Merapi katanya uda hilang ditelan material vulkanik letusan besar tahun 2010 kemarin. Ebuset. Itu butuh pengorbanan waktu dan stamina banget lah.  He embraced the philosophy of being a geophysicist. Sangat asolole. Review yang akan saya berikan t