Skip to main content

Penyakit lama [kambuh lagi] ...

Duh..duh..duh.. Heran deh saya sama diri saya sendiri. Kok ya sampe sekarang ini, dimana usia saya 18 tahun, teteeeeep aja ada tuh penyakit lama saya yang namanya SELFISH. Dongkol deh, dari dolo ga ilang-ilang. Betah kali ya? Benernya sih ga papa kalo mo seumur hidup bersemayam di dalam tubuh saya, coz saya sih enjoy-enjoy aja ;P . Tapi kalo penyakit lama ini menguasai diri saya iniiiii... wuaaaaaahh!!! Gila! Susah banget buat sembuh! ;( Huhhh... Sebenernya siy, saya uda coba introspeksi diri n coba nahan. But, it just work for a few minutes. Abis itu, yang ada ya itu, loosing myself. Tapi Alhamdulilah banget malem ini saya sudah menemukan, yah.. paling ga salah satu obat mujarab, cara meredam penyakit ini. Yaitu dengan goresan lewat kertas! Ini obat bener2 ampuh bagi seorang introvert mania macem saya.. Hohoho.. Lalalala...

Anyway, guys, malem ini liat kayak diskusi di METRO TV ga? Temanya tentang Presiden perempuan itu tuh. Wah.. seru banget acaranya! Tau sendiri kan fatwa yang nyebutin kalo presiden cewek haram? Nah malem itu ceritanya ada si Bapak dari NU yang ngedukung fatwa itu, trus ada 2 cewek dari Fraksi PDIP n Sekjen Wanita Indonesia. Trus yang jadi moderatornya mbak Sandriana Malakiano. Heueheuheuh..it was tough! Harusnya secara logika, diskusi macem ini bakal 'dimenangkan' oleh kaum hawa, coz 3 lawan 1 jhe! Tapi kenyataannya beda banget, coy! Yang cewek malah adem ayem gitu. Ya, mereka tetep ngelawan sih dengan bla..bla..bla tentang UU politik, hak asasi perempuan, dll. Tapi kurang ngotot gitu logh! Jadinya kesannya tuh lembek+datar2 aja.. Sayang!

Comments

  1. Anonymous11:09 PM

    Wuehehehe...judulnya kok serem amad! kirain penyakit apa gitu lho....ternyata.. Hehehe, emang! Kamu tuh SELFISH abisss!! Akirna kamu sadari itu jua....

    ReplyDelete
  2. Anonymous9:22 AM

    Eh iya! gue nonton tuh debatnya! keren!

    -yani-

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Why I hate stereotypes ?

I hate stereotypes. Why? Because it will drag you to become narrow minded in the way of your senses to respect a community. Some people called me terrorist, because I am moslem. Some people called me second level residence, because I am Asian. Some people called me nerd, because I don't drink and don't do shit. Stereotyping and generalization are the basic human being’s reaction. It’s subconscious and is triggered and formed based on our background, education, culture, social upbringing, etc. We can’t help it. And the judgment is personal, individual. Stereotyping is practiced by everyone about other communities or segments of the same community. Although I hate it, stereotypes are inherent to human nature, and for good reason. We are all stereotypical of fire. We don’t touch it because we know it will burn us. We are told never to touch snakes because they are poisonous. So aren’t we being stereotypical when we don’t go near these things? Aren’t we being stereotypical when

Tipe Tipe Dosen Penguji Skripsi

Menurut saya menonton sidang skripsi itu seru dan penting. Seru, karena kita jadi bisa melihat muka nelangsa teman teman kita yang sedang asik dibantai para dosen penguji. Tentu sebagai seseorang yang pernah pendadaran, saya mengerti rasanya tekanan saat sidang dimana sejuta umat manusia  beberapa dosen menguji hipotesis dan hasil penelitian saya. Ibarat dosen penguji adalah pemain liga voli, maka mahasiswa yang sidang adalah bola volinya: sering dioper sana sini dalam kebimbangan dan kegalauan.  Penting buat ditonton karena  sidang skripsi mengajarkan kepada kita bagaimana cara ngeles ala orang berpendidikan. Itu juga adalah momen dimana kita berhak memperjuangkan title geophysicist  tanpa perlu bayar SPP dan BOP saben semesternya lagi. Selain itu penting juga buat belajar dari kesalahan orang lain saat sidang supaya kesalahan sama ngga terulang. Namun, namanya lulus sidang skripsi itu susah susah gampang. Salah satu faktor penentunya adalah dosen penguji. Berikut adalah

Review Beberapa Sidang Skripsi (Part 1)

Kalau di postingan sebelumnya sempat ngebahas tentang karakter dosen penguji skripsi, kali ini saya mau fokus me- review  sidang skripsi yang saya tonton dalam 3 bulan terakhir.  Memang sejak kembali ke Indonesia, ada sekitar delapan sidang skripsi S1, dimana lima diantaranya saya tonton. Alhamdulillah delapan mahasiswa ini lulus semua ~ ngga ada yang ngulang. Tiga sidang skripsi yang ngga saya tonton adalah sidangnya Kris'GF07, Gondes'GF06 dan Pai'GF06 - dan sumpah nyesel banget. Terutama skripsi Gondes yang konon dia merangkai dan membuat seismogram sendiri, dipasang di gunung Merapi sendiri, datanya diakusisi sendiri, hasilnya diolah sendiri, diinterpretasi sendiri. Bahkan instrumen seismogram yang dia pasang di gunung Merapi katanya uda hilang ditelan material vulkanik letusan besar tahun 2010 kemarin. Ebuset. Itu butuh pengorbanan waktu dan stamina banget lah.  He embraced the philosophy of being a geophysicist. Sangat asolole. Review yang akan saya berikan t