Skip to main content

Lagi mid bo...

Whoa!! Aku lagi mid neh... Deg-degan euy! Soalna ini kan mid pertama saya. Jadi masih ijo, kalo orang Balairung bilang.. aw...aw.. Hari ini baru aja selese mid Fisdas ma Pancasila. Fuhh... Soalnya lumayan nyebelin. Diawali ma mid Fisdas di K1 jam 07.30-09.30. Soalnya 4 biji, dan tu soal semuanya sama persis tipenya ma soal tahun lalu. Thx GOD, aku dah belajar bareng ma temen2 tentang soal2 taon lalu itu *fiuhh..* . Brarti bisa ngerjain dunkz? Nggak jugak! :P Soalnya kata2 soalnya rada mbingungin. Ngga EYD gitu logh... *bilang aja ngga bisa ngerjain!!* Trus jam 09.30-11.00 ada mid Pancasila di Filsafat. Gile, soalnya 7 macem dan jawabannya itu amat sangat filsuf sekalee.. Tapi untungnya jiwa Balairung saya keluar pas itu, jadilah dari dobel folio yang disediain sbage kertas jawaban, aku make 3 sprempat bagian buat jawaban. Ow..yeah!! Hidup mbacot!! ;D

Besok Jumat ada mid Kalkulus ma English. Trus Sabtu ada mid Geologi Dasar ma Pengantar Geofisika. Selasa, Rabu, Kamis ini libur. Hehe...bisa buat belajar bareng!!!

Doakan mid saya sukses!! Amien..
Eh, kapan nih buka bersama ex IPA 5??? I'm waiting for it......!!

Chayo..

Comments

  1. Anonymous9:42 PM

    ternyata, namanya kuliah beda banget ama smu ya sal...
    gilak pengantar ekonomi... belajar 2 hari (keren kan aku bisa belajar begini... ;D) tetep aja gag bisa
    baru pengantar gitu loh...
    yeah, welcome to college life!

    -nien-

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Why I hate stereotypes ?

I hate stereotypes. Why? Because it will drag you to become narrow minded in the way of your senses to respect a community. Some people called me terrorist, because I am moslem. Some people called me second level residence, because I am Asian. Some people called me nerd, because I don't drink and don't do shit. Stereotyping and generalization are the basic human being’s reaction. It’s subconscious and is triggered and formed based on our background, education, culture, social upbringing, etc. We can’t help it. And the judgment is personal, individual. Stereotyping is practiced by everyone about other communities or segments of the same community. Although I hate it, stereotypes are inherent to human nature, and for good reason. We are all stereotypical of fire. We don’t touch it because we know it will burn us. We are told never to touch snakes because they are poisonous. So aren’t we being stereotypical when we don’t go near these things? Aren’t we being stereotypical when

Tipe Tipe Dosen Penguji Skripsi

Menurut saya menonton sidang skripsi itu seru dan penting. Seru, karena kita jadi bisa melihat muka nelangsa teman teman kita yang sedang asik dibantai para dosen penguji. Tentu sebagai seseorang yang pernah pendadaran, saya mengerti rasanya tekanan saat sidang dimana sejuta umat manusia  beberapa dosen menguji hipotesis dan hasil penelitian saya. Ibarat dosen penguji adalah pemain liga voli, maka mahasiswa yang sidang adalah bola volinya: sering dioper sana sini dalam kebimbangan dan kegalauan.  Penting buat ditonton karena  sidang skripsi mengajarkan kepada kita bagaimana cara ngeles ala orang berpendidikan. Itu juga adalah momen dimana kita berhak memperjuangkan title geophysicist  tanpa perlu bayar SPP dan BOP saben semesternya lagi. Selain itu penting juga buat belajar dari kesalahan orang lain saat sidang supaya kesalahan sama ngga terulang. Namun, namanya lulus sidang skripsi itu susah susah gampang. Salah satu faktor penentunya adalah dosen penguji. Berikut adalah

Review Beberapa Sidang Skripsi (Part 1)

Kalau di postingan sebelumnya sempat ngebahas tentang karakter dosen penguji skripsi, kali ini saya mau fokus me- review  sidang skripsi yang saya tonton dalam 3 bulan terakhir.  Memang sejak kembali ke Indonesia, ada sekitar delapan sidang skripsi S1, dimana lima diantaranya saya tonton. Alhamdulillah delapan mahasiswa ini lulus semua ~ ngga ada yang ngulang. Tiga sidang skripsi yang ngga saya tonton adalah sidangnya Kris'GF07, Gondes'GF06 dan Pai'GF06 - dan sumpah nyesel banget. Terutama skripsi Gondes yang konon dia merangkai dan membuat seismogram sendiri, dipasang di gunung Merapi sendiri, datanya diakusisi sendiri, hasilnya diolah sendiri, diinterpretasi sendiri. Bahkan instrumen seismogram yang dia pasang di gunung Merapi katanya uda hilang ditelan material vulkanik letusan besar tahun 2010 kemarin. Ebuset. Itu butuh pengorbanan waktu dan stamina banget lah.  He embraced the philosophy of being a geophysicist. Sangat asolole. Review yang akan saya berikan t