Skip to main content

Magang euy!!! [akirnya...]

Yeah! Saya udah resmi magang di balairung. Well, meskipun cuman sebage batu loncatan supaya bisa bener2 ketrima jadi awak balairung, tapi jelas kalo magang ini bakal jadi pengalaman jurnalistik pertama saya [aw...aw..bahasanya klasik banget!!!]. Dimule kemarin rapat tema bareng divisi perusahaan, produksi, dan riset. Akirnya setelah debat panjang, diputuskan tema balkom edisi 68 tahun 2004 adalah 'PKL bulan puasa di UGM'. Tema ini bakal seru, soalnya kita, para calon redaksi balairung, bakal memilih angle yang berbeda dalam tema ini [ciieee..emang angle tu paan sih?? Mbuh yo.. ;P]. Saya sendiri dapet jatah ngisi rubrik wawancara ma sosok. Dua rubrik yang wajib bawa tape recorder buat ngewawancara. Udah gitu mana bareng ma IDES pula!! Wakakaka... kayaknya bakalan kacau deh hasil reportasenya ;P. Spertinya bulan ini bakal jadi bulan penuh spirit jurnalisme deh. Lumayan, kali aja ntar lulus geofisika bisa bikin perusahaan majalah tentang bumi dan seisinya gituw.. [feisal's dream right now]

Chayo!

Comments

  1. Anonymous3:50 PM

    Feeeeeeeiiiiiiiiiiii............!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    Met merasakan pahitnya dunia kuliah.... ;D


    +winky=

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Why I hate stereotypes ?

I hate stereotypes. Why? Because it will drag you to become narrow minded in the way of your senses to respect a community. Some people called me terrorist, because I am moslem. Some people called me second level residence, because I am Asian. Some people called me nerd, because I don't drink and don't do shit. Stereotyping and generalization are the basic human being’s reaction. It’s subconscious and is triggered and formed based on our background, education, culture, social upbringing, etc. We can’t help it. And the judgment is personal, individual. Stereotyping is practiced by everyone about other communities or segments of the same community. Although I hate it, stereotypes are inherent to human nature, and for good reason. We are all stereotypical of fire. We don’t touch it because we know it will burn us. We are told never to touch snakes because they are poisonous. So aren’t we being stereotypical when we don’t go near these things? Aren’t we being stereotypical when

Tipe Tipe Dosen Penguji Skripsi

Menurut saya menonton sidang skripsi itu seru dan penting. Seru, karena kita jadi bisa melihat muka nelangsa teman teman kita yang sedang asik dibantai para dosen penguji. Tentu sebagai seseorang yang pernah pendadaran, saya mengerti rasanya tekanan saat sidang dimana sejuta umat manusia  beberapa dosen menguji hipotesis dan hasil penelitian saya. Ibarat dosen penguji adalah pemain liga voli, maka mahasiswa yang sidang adalah bola volinya: sering dioper sana sini dalam kebimbangan dan kegalauan.  Penting buat ditonton karena  sidang skripsi mengajarkan kepada kita bagaimana cara ngeles ala orang berpendidikan. Itu juga adalah momen dimana kita berhak memperjuangkan title geophysicist  tanpa perlu bayar SPP dan BOP saben semesternya lagi. Selain itu penting juga buat belajar dari kesalahan orang lain saat sidang supaya kesalahan sama ngga terulang. Namun, namanya lulus sidang skripsi itu susah susah gampang. Salah satu faktor penentunya adalah dosen penguji. Berikut adalah

Review Beberapa Sidang Skripsi (Part 1)

Kalau di postingan sebelumnya sempat ngebahas tentang karakter dosen penguji skripsi, kali ini saya mau fokus me- review  sidang skripsi yang saya tonton dalam 3 bulan terakhir.  Memang sejak kembali ke Indonesia, ada sekitar delapan sidang skripsi S1, dimana lima diantaranya saya tonton. Alhamdulillah delapan mahasiswa ini lulus semua ~ ngga ada yang ngulang. Tiga sidang skripsi yang ngga saya tonton adalah sidangnya Kris'GF07, Gondes'GF06 dan Pai'GF06 - dan sumpah nyesel banget. Terutama skripsi Gondes yang konon dia merangkai dan membuat seismogram sendiri, dipasang di gunung Merapi sendiri, datanya diakusisi sendiri, hasilnya diolah sendiri, diinterpretasi sendiri. Bahkan instrumen seismogram yang dia pasang di gunung Merapi katanya uda hilang ditelan material vulkanik letusan besar tahun 2010 kemarin. Ebuset. Itu butuh pengorbanan waktu dan stamina banget lah.  He embraced the philosophy of being a geophysicist. Sangat asolole. Review yang akan saya berikan t