Skip to main content

What a Holy Month........!!!

Thx God, Fei masih diberi kesempatan menikmati Ramadhan taon ini. Fuhh, seneng banget bisa ngejalanin puasa 30 hari nonstop tanpa bolong. Kemaren baru aja balik dari mudik di rumah sanak sodara. Wew, mudik kali ini rada beda. Coz gak smua anggota keluarga pada bisa dateng *hikzz...* . But it's OK! Paling ga selama liburan mudik kemaren bisa ketemu ama keponakan2 yang lucu-lucu. Aw..they're so cute! Serasa megang boneka. Heuheu, ada tuh keponakanku yang namanya Alif. Ni anak lucu banget mukanya. Bentuk mukanya mirip Bantal Keju. Itu logh, makanan yang kayak Chiki rasa keju. Mukanya kotak, nyempluk pula! Uda gitu getol banget kalo dipoto *Mo nyaingin om-nya neh??* .

After all, liburan mudik kali ini semuanya terkendali. Maxudna, ga kayak taon-taon lalu kalo dateng ke rumah sodara selalu disuruh makan mulu. Well, benernya gpp sih, lha saya juga suka makanannya ;P Cuman, saya ga mo ngulang tragedi kayak taon lalu. Makan ga terkendali, trus besoknya sakit perut. Wah... uda deh, jangan ditanya rasanya! Makanya, taon ini untuk urusan makan lebaran rada dikontrol. Ga boleh rakus! ;D Ngomong-ngomong soal makanan, ini nih menu favorit lebaran kemaren:

^ Makanan fav : Srondeng daging sapi di rumah Mbah Cilik di Campurejo. Gile, dagingnya empuk banget, bumbunya enak, pas banget ma nasinya yang anget... Nyammy!!!
^ Minuman fav : Aer putih dingin. Heuhue.. maklum, sebage pecinta aer putih dingin nyari ni barang disini susah banget!!
^ Snak fav : Kastengel di Grabag. Sumpah! It's really delicious!!
^ Momen fav : Waktu dikasih THR... Hehehe... ;P

Well, guess i'm gonna miss that Holly months once again!

Chayo!

Comments

  1. buat pei chan ehauehaue sok imut bgt dah
    feiiiii
    eid mubarak! selamat idul fitri
    maap lahir batin yaa..
    maafkan daku kakakmu ato partner gosipmu ato kembaran ato..apa sih kita ber2 ini sebenernya peu?kasih kejelasan doonggg(hue?heuaheaueha) ini kalo banyak salah2 kata or perbuatan..
    semoga kita lahir fitri kembali..
    aku juga seneng bgt e puasa kemaren..
    hehehehhh
    pengen puasa lagiiii

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Why I hate stereotypes ?

I hate stereotypes. Why? Because it will drag you to become narrow minded in the way of your senses to respect a community. Some people called me terrorist, because I am moslem. Some people called me second level residence, because I am Asian. Some people called me nerd, because I don't drink and don't do shit. Stereotyping and generalization are the basic human being’s reaction. It’s subconscious and is triggered and formed based on our background, education, culture, social upbringing, etc. We can’t help it. And the judgment is personal, individual. Stereotyping is practiced by everyone about other communities or segments of the same community. Although I hate it, stereotypes are inherent to human nature, and for good reason. We are all stereotypical of fire. We don’t touch it because we know it will burn us. We are told never to touch snakes because they are poisonous. So aren’t we being stereotypical when we don’t go near these things? Aren’t we being stereotypical when

Tipe Tipe Dosen Penguji Skripsi

Menurut saya menonton sidang skripsi itu seru dan penting. Seru, karena kita jadi bisa melihat muka nelangsa teman teman kita yang sedang asik dibantai para dosen penguji. Tentu sebagai seseorang yang pernah pendadaran, saya mengerti rasanya tekanan saat sidang dimana sejuta umat manusia  beberapa dosen menguji hipotesis dan hasil penelitian saya. Ibarat dosen penguji adalah pemain liga voli, maka mahasiswa yang sidang adalah bola volinya: sering dioper sana sini dalam kebimbangan dan kegalauan.  Penting buat ditonton karena  sidang skripsi mengajarkan kepada kita bagaimana cara ngeles ala orang berpendidikan. Itu juga adalah momen dimana kita berhak memperjuangkan title geophysicist  tanpa perlu bayar SPP dan BOP saben semesternya lagi. Selain itu penting juga buat belajar dari kesalahan orang lain saat sidang supaya kesalahan sama ngga terulang. Namun, namanya lulus sidang skripsi itu susah susah gampang. Salah satu faktor penentunya adalah dosen penguji. Berikut adalah

Review Beberapa Sidang Skripsi (Part 1)

Kalau di postingan sebelumnya sempat ngebahas tentang karakter dosen penguji skripsi, kali ini saya mau fokus me- review  sidang skripsi yang saya tonton dalam 3 bulan terakhir.  Memang sejak kembali ke Indonesia, ada sekitar delapan sidang skripsi S1, dimana lima diantaranya saya tonton. Alhamdulillah delapan mahasiswa ini lulus semua ~ ngga ada yang ngulang. Tiga sidang skripsi yang ngga saya tonton adalah sidangnya Kris'GF07, Gondes'GF06 dan Pai'GF06 - dan sumpah nyesel banget. Terutama skripsi Gondes yang konon dia merangkai dan membuat seismogram sendiri, dipasang di gunung Merapi sendiri, datanya diakusisi sendiri, hasilnya diolah sendiri, diinterpretasi sendiri. Bahkan instrumen seismogram yang dia pasang di gunung Merapi katanya uda hilang ditelan material vulkanik letusan besar tahun 2010 kemarin. Ebuset. Itu butuh pengorbanan waktu dan stamina banget lah.  He embraced the philosophy of being a geophysicist. Sangat asolole. Review yang akan saya berikan t