Skip to main content

A New Shoes Has Come..

Ih, apaan sih judulna? Celine Dion banget... ;p~

Hehe.. Finally I got Roger Federer's shoes! Baru aja beli di Sport Station bareng sang penasehat spiritual, Klepto. Emang uda ngebet banget ama sepatu ini. Coz, sepatu ini kan pernah dipake mas Roger main di semifinal France Grand Slam Open 2005 lawan Rafael Nadal. Si juru kameranya pinter banget. Waktu mas Roger lagi mo servis, sempet2nya di-close up sesaat dolo sepatunya. Cling! Pandangan berhenti sejenak. Ada sepatu Reebok warna putih lengkap dengan jlaret-jlaret merah tanah di bawahna.Wuih, langsung deh saya jatuh cinta pada pandangan pertama (sama sepatunya, pastinya). Yah, meskipun akirna mas Roger kalah di semifinal, yang penting sepatunya itu logh! *buat saya aja..*

Trus, abis nonton langsung mampir warnet just to know the name of those shoes. Usut punya usut, nama sepatu itu adalah Club Ace White/Shira. Nama yang aneh *berdendang ala Alfan*. Kata web-nya Reebok saat itu, tu sepatu emang dipake mas Roger pas semifinal France Open. Trus, untuk edisi dijual di toko-toko bakal ada pada bulan gugur (Juli - September) 2005. Dan kemaren ini beruntung sekali karena sepatu ini uda masuk Indonesia awal Januari. Now, I got it! :D

Rencana mo dipake perdana waktu jadi MC bareng Luse' di Short Course ' Overview HidroCarbon' tanggal 14 Februari *pas Valentine euy*. Eh, yang belom pada daptar ni Short Course buruan daptar aja. Murah, cuma 5000 dapet modul + snack + ilmu + pahala + poto gratis *kalo beruntung*.

Oh, iya! Congratz buat Phitax yang lolos babak pertama beasiswa GE Foundation! Jalan masih panjang, bro! Inget janji kita b'2 dolo pas mo ngirim? Gw doain lo lolos mpe babak berikut2na...

What about my GE Foundation scholarship? Ga ada balesan dari sana. Gapapa. Masih ada Shell Scholarship ini...

Ready For A New Blast!

Comments

Popular posts from this blog

Why I hate stereotypes ?

I hate stereotypes. Why? Because it will drag you to become narrow minded in the way of your senses to respect a community. Some people called me terrorist, because I am moslem. Some people called me second level residence, because I am Asian. Some people called me nerd, because I don't drink and don't do shit. Stereotyping and generalization are the basic human being’s reaction. It’s subconscious and is triggered and formed based on our background, education, culture, social upbringing, etc. We can’t help it. And the judgment is personal, individual. Stereotyping is practiced by everyone about other communities or segments of the same community. Although I hate it, stereotypes are inherent to human nature, and for good reason. We are all stereotypical of fire. We don’t touch it because we know it will burn us. We are told never to touch snakes because they are poisonous. So aren’t we being stereotypical when we don’t go near these things? Aren’t we being stereotypical when

Tipe Tipe Dosen Penguji Skripsi

Menurut saya menonton sidang skripsi itu seru dan penting. Seru, karena kita jadi bisa melihat muka nelangsa teman teman kita yang sedang asik dibantai para dosen penguji. Tentu sebagai seseorang yang pernah pendadaran, saya mengerti rasanya tekanan saat sidang dimana sejuta umat manusia  beberapa dosen menguji hipotesis dan hasil penelitian saya. Ibarat dosen penguji adalah pemain liga voli, maka mahasiswa yang sidang adalah bola volinya: sering dioper sana sini dalam kebimbangan dan kegalauan.  Penting buat ditonton karena  sidang skripsi mengajarkan kepada kita bagaimana cara ngeles ala orang berpendidikan. Itu juga adalah momen dimana kita berhak memperjuangkan title geophysicist  tanpa perlu bayar SPP dan BOP saben semesternya lagi. Selain itu penting juga buat belajar dari kesalahan orang lain saat sidang supaya kesalahan sama ngga terulang. Namun, namanya lulus sidang skripsi itu susah susah gampang. Salah satu faktor penentunya adalah dosen penguji. Berikut adalah

Review Beberapa Sidang Skripsi (Part 1)

Kalau di postingan sebelumnya sempat ngebahas tentang karakter dosen penguji skripsi, kali ini saya mau fokus me- review  sidang skripsi yang saya tonton dalam 3 bulan terakhir.  Memang sejak kembali ke Indonesia, ada sekitar delapan sidang skripsi S1, dimana lima diantaranya saya tonton. Alhamdulillah delapan mahasiswa ini lulus semua ~ ngga ada yang ngulang. Tiga sidang skripsi yang ngga saya tonton adalah sidangnya Kris'GF07, Gondes'GF06 dan Pai'GF06 - dan sumpah nyesel banget. Terutama skripsi Gondes yang konon dia merangkai dan membuat seismogram sendiri, dipasang di gunung Merapi sendiri, datanya diakusisi sendiri, hasilnya diolah sendiri, diinterpretasi sendiri. Bahkan instrumen seismogram yang dia pasang di gunung Merapi katanya uda hilang ditelan material vulkanik letusan besar tahun 2010 kemarin. Ebuset. Itu butuh pengorbanan waktu dan stamina banget lah.  He embraced the philosophy of being a geophysicist. Sangat asolole. Review yang akan saya berikan t