Skip to main content

Perpetaan

Hari ini kuliah diawali dengan mampir dolo ke Teknik Geodesi u/ ketemu Pak Sumaryo. Doi minta daptar nama susulan yang ikod praktikum Perpetaan. Jadilah saya tepat pukul 7 pagi hari ini menjadi orang asing yang masuk pelataran Gedung Teknik Geodesi. Uh oh, pagi2 gitu masih sepi bo! Serem, jadi merinding.

Sempet nunggu 10 menit nongkrong di depan ruang kerja Pak Sumaryo, akirna beliau dateng juga. Eh, ternyata beliau niy dolo muridnya Pak Kirbani bo! Hoho, pantes hobi make sepatu sendal kalo kuliah.

Udah selese ngasi daptar nama susulan yang ikod praktikum, kirain mah selesai urusannya. Yaikz, ternyata belom. Dia bilang, " Ini sekalian saya bagi saja kelompokna ". Wow, ternyata kelompokna dibagi ma beliau langsung. Gondok, coz dolo doi pernah bilang kalo kelompokna bebas. :( Akirna saya nunggu sekitar 5 menit, langsung beliau ngasih daftar kelompok. Hwa, sempet shock ngeliat saya ternyata sekelompok ma siapa-siapa aja :p~ Eh, tapi yang bikin heran, yang ngulang dari angkatan atas kan ada 5 orang gitu, kok kita ga ada yang satu kelompok ma mereka ya? Mbuhlah..

Daptar Kelompok Praktikum Perpetaan :

Kel 1 : Vega Amazona M, Pranowo Nugroho, Miftahul Yusro, Ismail, Saiful Fatbee
Kel 2 : Wiji Utama, M Alfan Hidayat, Lidia Kurniawati A, Suganda Z, Muslim Baroto
Kel 3 : Surya Nuratmaja, Hatma Quinta M, Bagus Handaka Aji, Novitasari W, Andika Wicaksono, Oktariano
Kel 4 : Abdul Ghorib, Rahadian Anggit W, Ari Dwi Raharja, Nadia Nurul Dwi A, Galih Aji
Kel 5 : Fonni Luqman Hakim, Indra Sumantri, Feisal Dirgantara, Awwaluddin Assalam, Ratna Johan T P
Kel 6 : Angkatan atas (lupa namanya)

Ah, ternyata saya bareng ma Phitax, Oneng, Luse', MLM....

Chayo!

Comments

Popular posts from this blog

Why I hate stereotypes ?

I hate stereotypes. Why? Because it will drag you to become narrow minded in the way of your senses to respect a community. Some people called me terrorist, because I am moslem. Some people called me second level residence, because I am Asian. Some people called me nerd, because I don't drink and don't do shit. Stereotyping and generalization are the basic human being’s reaction. It’s subconscious and is triggered and formed based on our background, education, culture, social upbringing, etc. We can’t help it. And the judgment is personal, individual. Stereotyping is practiced by everyone about other communities or segments of the same community. Although I hate it, stereotypes are inherent to human nature, and for good reason. We are all stereotypical of fire. We don’t touch it because we know it will burn us. We are told never to touch snakes because they are poisonous. So aren’t we being stereotypical when we don’t go near these things? Aren’t we being stereotypical when

Tipe Tipe Dosen Penguji Skripsi

Menurut saya menonton sidang skripsi itu seru dan penting. Seru, karena kita jadi bisa melihat muka nelangsa teman teman kita yang sedang asik dibantai para dosen penguji. Tentu sebagai seseorang yang pernah pendadaran, saya mengerti rasanya tekanan saat sidang dimana sejuta umat manusia  beberapa dosen menguji hipotesis dan hasil penelitian saya. Ibarat dosen penguji adalah pemain liga voli, maka mahasiswa yang sidang adalah bola volinya: sering dioper sana sini dalam kebimbangan dan kegalauan.  Penting buat ditonton karena  sidang skripsi mengajarkan kepada kita bagaimana cara ngeles ala orang berpendidikan. Itu juga adalah momen dimana kita berhak memperjuangkan title geophysicist  tanpa perlu bayar SPP dan BOP saben semesternya lagi. Selain itu penting juga buat belajar dari kesalahan orang lain saat sidang supaya kesalahan sama ngga terulang. Namun, namanya lulus sidang skripsi itu susah susah gampang. Salah satu faktor penentunya adalah dosen penguji. Berikut adalah

Review Beberapa Sidang Skripsi (Part 1)

Kalau di postingan sebelumnya sempat ngebahas tentang karakter dosen penguji skripsi, kali ini saya mau fokus me- review  sidang skripsi yang saya tonton dalam 3 bulan terakhir.  Memang sejak kembali ke Indonesia, ada sekitar delapan sidang skripsi S1, dimana lima diantaranya saya tonton. Alhamdulillah delapan mahasiswa ini lulus semua ~ ngga ada yang ngulang. Tiga sidang skripsi yang ngga saya tonton adalah sidangnya Kris'GF07, Gondes'GF06 dan Pai'GF06 - dan sumpah nyesel banget. Terutama skripsi Gondes yang konon dia merangkai dan membuat seismogram sendiri, dipasang di gunung Merapi sendiri, datanya diakusisi sendiri, hasilnya diolah sendiri, diinterpretasi sendiri. Bahkan instrumen seismogram yang dia pasang di gunung Merapi katanya uda hilang ditelan material vulkanik letusan besar tahun 2010 kemarin. Ebuset. Itu butuh pengorbanan waktu dan stamina banget lah.  He embraced the philosophy of being a geophysicist. Sangat asolole. Review yang akan saya berikan t