Skip to main content

pamit KP .....

Penantian panjang sirna sudah..
Akirnya target KP (Kerja Praktek) sebelum semester 6 tercapai!!

Insya 4JJI sekitar tanggal 22-24 Januari ini saya positip berangkat ke PT Aneka Tambang. Studi KP saya adalah IP, yaitu salah satu metode resistivity di Geofisika yang sudah dimodifikasi buat mengatasi keterbatasan metode resistivity biasa dalam menentukan tahanan jenis suatu anomali, jika tahanan jenis anomali sama dengan batuan sekelilingnya.

Prinsip akusisi data metode ini mirip kayak geolistrik dipole-dipole. Yang membedakan adalah kehadiran
porous-pot dan parameter yang dicari. Target untuk dunia pertambangan biasanya mineral sulfida.

Lokasi surveynya di Jambi, katanya daerah pelosok gitu deh. Menarik + menantang sekaligus grogi + nerpes. Sayang ngga punya kamera digital :(

Saya disana sekitar 1.5 bulan. Satu bulan di daerah survey seperti itu seh ngga masalah buat mahasiswa Geofisika yang uda ditakdirkan ke lapangan. Tapi karena saya ngambil tema KP dari akusisi-processing-interpretasi, dengan sadar diri, saya yakin kalo jadwal KP saya bisa molor sampai 2 bulan.

Semoga ngga. Bolos kuliah niy.

Oia, kacamataku baru lho. Bukan gara" mo KP, tapi penahan hidung (?) kacamata yang lama copot. Kdu ditembel dolo. Hoho.

Ok, got to go rite now. Smell ya later! Babak baru telah dimulai ... Jengjengjeng


Comments

Popular posts from this blog

Why I hate stereotypes ?

I hate stereotypes. Why? Because it will drag you to become narrow minded in the way of your senses to respect a community. Some people called me terrorist, because I am moslem. Some people called me second level residence, because I am Asian. Some people called me nerd, because I don't drink and don't do shit. Stereotyping and generalization are the basic human being’s reaction. It’s subconscious and is triggered and formed based on our background, education, culture, social upbringing, etc. We can’t help it. And the judgment is personal, individual. Stereotyping is practiced by everyone about other communities or segments of the same community. Although I hate it, stereotypes are inherent to human nature, and for good reason. We are all stereotypical of fire. We don’t touch it because we know it will burn us. We are told never to touch snakes because they are poisonous. So aren’t we being stereotypical when we don’t go near these things? Aren’t we being stereotypical when

Tipe Tipe Dosen Penguji Skripsi

Menurut saya menonton sidang skripsi itu seru dan penting. Seru, karena kita jadi bisa melihat muka nelangsa teman teman kita yang sedang asik dibantai para dosen penguji. Tentu sebagai seseorang yang pernah pendadaran, saya mengerti rasanya tekanan saat sidang dimana sejuta umat manusia  beberapa dosen menguji hipotesis dan hasil penelitian saya. Ibarat dosen penguji adalah pemain liga voli, maka mahasiswa yang sidang adalah bola volinya: sering dioper sana sini dalam kebimbangan dan kegalauan.  Penting buat ditonton karena  sidang skripsi mengajarkan kepada kita bagaimana cara ngeles ala orang berpendidikan. Itu juga adalah momen dimana kita berhak memperjuangkan title geophysicist  tanpa perlu bayar SPP dan BOP saben semesternya lagi. Selain itu penting juga buat belajar dari kesalahan orang lain saat sidang supaya kesalahan sama ngga terulang. Namun, namanya lulus sidang skripsi itu susah susah gampang. Salah satu faktor penentunya adalah dosen penguji. Berikut adalah

Review Beberapa Sidang Skripsi (Part 1)

Kalau di postingan sebelumnya sempat ngebahas tentang karakter dosen penguji skripsi, kali ini saya mau fokus me- review  sidang skripsi yang saya tonton dalam 3 bulan terakhir.  Memang sejak kembali ke Indonesia, ada sekitar delapan sidang skripsi S1, dimana lima diantaranya saya tonton. Alhamdulillah delapan mahasiswa ini lulus semua ~ ngga ada yang ngulang. Tiga sidang skripsi yang ngga saya tonton adalah sidangnya Kris'GF07, Gondes'GF06 dan Pai'GF06 - dan sumpah nyesel banget. Terutama skripsi Gondes yang konon dia merangkai dan membuat seismogram sendiri, dipasang di gunung Merapi sendiri, datanya diakusisi sendiri, hasilnya diolah sendiri, diinterpretasi sendiri. Bahkan instrumen seismogram yang dia pasang di gunung Merapi katanya uda hilang ditelan material vulkanik letusan besar tahun 2010 kemarin. Ebuset. Itu butuh pengorbanan waktu dan stamina banget lah.  He embraced the philosophy of being a geophysicist. Sangat asolole. Review yang akan saya berikan t