Skip to main content

Why Geophysics ?


Judul diatas adalah pertanyaan klasik yang disodorin panitia OPMG dulu ketika saya baru masuk jadi mahasiswa baru. Ketika pertanyaan itu dilontarin sama mas Bowo [GF'03 - yang saat jadi mc OPMG), saya langsung pregnant pause saat itu juga, alias membeku seketika berasa abis kena jurusnya Subzero. Bingung mau jawab apa. Jujur ada waktu itu emang ngga siap jawab. Dan ngga mungkin dong saya kasih jawaban ala finalis Putri Indonesia, " Saya percaya bahwa kemajuan ekonomi Indonesia ditentukan oleh seberapa sedikit tingkat pengangguran di negeri ini. Oleh karena itu saya berharap program studi Geofisika ini dapat memberikan saya gawe pas saya lulus nanti. Terima kasih. (sambil pasang senyum Ciptadent ke juri dan penonton) " . Bisa2 saya masuk klan galau, macem Dwikong atau Fatah. Akhirnya saya jawab sewatonnya kalo saya pengen gawe di ConocoPhillips kayak bokap. Jawaban absurd.


Ewww, jangan sampe deh salah jawab dan keliatan oonnya macem Miss South Carolina di kontes Miss America tahun 2007. Lihat videonya aslinya dsini


Percaya atau ngga, lingkungan di sekeliling kita sedikit banyak mempengaruhi jalan dan pilihan hidup kita. Bahkan untuk sebuah pilihan studi di jenjang universitas. Teman saya begitu lulus SMA pengen jadi dokter karena kedua orangnya adalah dokter. Adiknya teman ayah saya ada yang jadi pelukis / artist (dan kemudian masuk ISI) karena dia ngefans sama Affandi. Inspirasi memang bisa dari mana aja, termasuk si motivator satu ini yang (secara ngga langsung) ngenalin saya ke Geofisika.

Adalah guru SD kelas 4 saya bernama Pak Wazim yang dulu terkenal sebagai guru super bijak. Guru SD Ungaran II Yogyakarta ini terkenal jago cerita dan bisa mengajar siswa"nya dengan asik. Dia salah satu guru favorit di SD saya. Salah satu pelajaran yang saya suka dulu kalau beliau mengajar adalah pelajaran PSPB (nama jadul pelajaran Sejarah) - dimana kadang beliau bakal minta murid"nya untuk pentas di depan kelas terkait topik sejarah yang lagi dibahas. Trus tar kita improvisasi dialog-nya super ngaco (ala anak SD) tapi dengan benang merah topik sejarahnya yang tetap dipertahankan.

Poto bareng para guru SD Ungaran II - kembali lagi ke SD 10 setahun kemudian setelah lulus. Ki-ka : Ivano, Piput, Melati, Pak Wazim, Bu Oom (guru agama), Bu Wahyuni (guru olahraga), saya.

Suatu ketika si Bapak ngajar pelajaran IPA dengan topik interior bumi. Sebuah topik yang kalau buat saya (yang saat itu lagi tergila" sama mainan Tazos-nya Chiki, Chitato, dan Jet Zet) jelas sesuatu yang baru. Si bapak ini, seperti biasa, nerangin materi yang lumayan berat untuk ukuran anak SD dengan gemilang. Salah satu penjelasan beliau terkait dengan topik yang dibahas adalah tentang inner core yang padat, outer core yang cair, mantle, crust, etc. Lalu ada salah seorang temen saya tanya darimana kok manusia bisa tau pembagian strata tersebut di dalam bumi, secara itu kan di bawah permukaan. Lalu dijawabnyalah oleh beliau, " Mereka para geofisikawan adalah orang orang yang menemukan pembagian strata itu berdasar sifat gelombang gempa (seismik). "

Wuidih, anak SD dicekokin beginiann? Beratt dah, tapi untuk saya ternyata sangat worth it ! :)

Entah kenapa, dengerin jawaban si Bapak itu laksana embun di pagi buta. Seger banget. Sedikit berle memang. Tapi mungkin itu juga karena sosok beliau yang begitu karismatik, setara sama Tina Fey waktu dulu maen di SNL. Singkat kata sih sejak itu tertarik pengen jadi seismologist. Kayaknya keren dan asik bisa neliti bumi. Dan kalau pengen jadi seismologist, ternyata harus belajar Geofisika dulu. Kalaupun pada perjalanan tes UM UGM dulu saya menempatkan Geofisika di pilihan ketiga (setelah Teknik Kimia dan KG di pilihan 1 dan 2), itu semata" karena passing grade aja. Toh nyatanya tetep aja jatuhnya di Geofisika ini.

Jika dulu ngga diajar dan terinspirasi oleh Pak Wazim, mungkin saya ngga bakal jadi geophysicist sekarang. Lalu, darimana inspirasimu masuk jurusan kuliah dateng? :)

Comments

  1. "Motivasi masuk geofisika?"

    "BMKG"... wkwkwk, itu jawaban waktu OPMG...

    ReplyDelete
  2. cah pogung :D10:40 AM

    inspirasi masuk geofisika???
    hemm yg pertama bejo paling,aku emang gak tau knapa pilih geofisika,yg ngasih tau papa pilih aja geofisika..papa dulu kenal pak kirbani,meskipun beliau dulu kuliahnya fisika..hahahaha ra nyambung yooo :D

    ReplyDelete
  3. Jawaban saya waktu itu "Karna disuruh Paman saya" Yang nanya Pak Nukman.
    Guess what?? Ini yang dibilang Paman saya waktu mau lulus SMA, "Besok kuliah di Geofisika aja biar bisa masuk perusahaan yang namanya Schlumberger"

    ReplyDelete
  4. Anonymous2:34 PM

    motivasi : dari seorang ayah yg mengarahkan agar anaknya dapat bekerja di perusahaan migas haha

    ReplyDelete
  5. well memang minat saya waktu itu pilihan pertama jurusan MIPA suatu universitas di Bandung, nah pas nyari jurusan kedua saya lihat GEOFISIKA, sounds like gonna Rock your age dude hehehe

    dan tiba-tiba entah karena faktor genetika yg kompleks atau turunnya rahmat dari yang diatas, beriku pikiran saya yang menjadikan saya ter-INSPIRASI masuk Geophysics UGM...

    Geo : Bumi lah kalo udah denger ini, Bumi tempat tanah berkoloni, nah tanah itu asal mula manusia kan

    Fisika : "energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah bentuk ke bentuk yang lain" hukum norma fisika nih ! saya berpikir fisika adaalah ilmu yg mendekatkan saya ke Rdho Allas SWT, karena Allah SWT adaalah Energi yang kekal tersebut :)

    Jadi korelasinya Geofisika Ilmu yang mendekatkan mahluk Tuhan yang paling sempurna (now we called them "manusia")ke-Tuhan...

    yah agak crispy mungkin, but it's my mind :D GEOPHYRAWK UGM 2011 !

    ReplyDelete
  6. Tampaners9:50 PM

    I was inspired by Mr Surono. It seems interesting to research a vulcano, especially Merapi.o, especially Merapi.

    ReplyDelete
  7. sy biarkan mouse sy menuntun sy ketika memilih pilihan kedua... pilihan yang tidak sy sesalkan :elah:

    ReplyDelete
  8. Oi2 Mas Fei,ini kenapa namaku ikut2'an lagi deh jadi yg galau macem Mba Fatah. -____-
    Aku kan udh sembuh -____-
    Kmaren waktu OPMG jawabanku apa ya?
    Kalau ga salah pengen kerja di bidang MIGAS deh. Tapi ttep waktu itu menjawab, sbnernya saya lebih tertarik untuk menjadi Dokter sperti ap yg diarahkan orang tua. Haha :D

    ReplyDelete
  9. oh ngono tho awal critane...

    ReplyDelete
  10. waaa. Pelajaran kelas 4 SD. Ada pelajaran tentang gunung api juga. #salah satu alasan aku minat ke volcanologist :))
    Dulu hafal banget proses terbentuknya batuan beku ;)

    ReplyDelete
  11. Kevin Pato 122:42 AM

    Penonton??
    Oooii...
    Ada pantun nih :
    naik bendi ke tanah jogja
    sambil melihat rona rona cinta
    karena apa dirimu pilih geofisika?
    pilihan cinta karena ilmunya
    #eeaakk

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Why I hate stereotypes ?

I hate stereotypes. Why? Because it will drag you to become narrow minded in the way of your senses to respect a community. Some people called me terrorist, because I am moslem. Some people called me second level residence, because I am Asian. Some people called me nerd, because I don't drink and don't do shit. Stereotyping and generalization are the basic human being’s reaction. It’s subconscious and is triggered and formed based on our background, education, culture, social upbringing, etc. We can’t help it. And the judgment is personal, individual. Stereotyping is practiced by everyone about other communities or segments of the same community. Although I hate it, stereotypes are inherent to human nature, and for good reason. We are all stereotypical of fire. We don’t touch it because we know it will burn us. We are told never to touch snakes because they are poisonous. So aren’t we being stereotypical when we don’t go near these things? Aren’t we being stereotypical when

Tipe Tipe Dosen Penguji Skripsi

Menurut saya menonton sidang skripsi itu seru dan penting. Seru, karena kita jadi bisa melihat muka nelangsa teman teman kita yang sedang asik dibantai para dosen penguji. Tentu sebagai seseorang yang pernah pendadaran, saya mengerti rasanya tekanan saat sidang dimana sejuta umat manusia  beberapa dosen menguji hipotesis dan hasil penelitian saya. Ibarat dosen penguji adalah pemain liga voli, maka mahasiswa yang sidang adalah bola volinya: sering dioper sana sini dalam kebimbangan dan kegalauan.  Penting buat ditonton karena  sidang skripsi mengajarkan kepada kita bagaimana cara ngeles ala orang berpendidikan. Itu juga adalah momen dimana kita berhak memperjuangkan title geophysicist  tanpa perlu bayar SPP dan BOP saben semesternya lagi. Selain itu penting juga buat belajar dari kesalahan orang lain saat sidang supaya kesalahan sama ngga terulang. Namun, namanya lulus sidang skripsi itu susah susah gampang. Salah satu faktor penentunya adalah dosen penguji. Berikut adalah

Review Beberapa Sidang Skripsi (Part 1)

Kalau di postingan sebelumnya sempat ngebahas tentang karakter dosen penguji skripsi, kali ini saya mau fokus me- review  sidang skripsi yang saya tonton dalam 3 bulan terakhir.  Memang sejak kembali ke Indonesia, ada sekitar delapan sidang skripsi S1, dimana lima diantaranya saya tonton. Alhamdulillah delapan mahasiswa ini lulus semua ~ ngga ada yang ngulang. Tiga sidang skripsi yang ngga saya tonton adalah sidangnya Kris'GF07, Gondes'GF06 dan Pai'GF06 - dan sumpah nyesel banget. Terutama skripsi Gondes yang konon dia merangkai dan membuat seismogram sendiri, dipasang di gunung Merapi sendiri, datanya diakusisi sendiri, hasilnya diolah sendiri, diinterpretasi sendiri. Bahkan instrumen seismogram yang dia pasang di gunung Merapi katanya uda hilang ditelan material vulkanik letusan besar tahun 2010 kemarin. Ebuset. Itu butuh pengorbanan waktu dan stamina banget lah.  He embraced the philosophy of being a geophysicist. Sangat asolole. Review yang akan saya berikan t