Skip to main content

1st International Workshop of Rock Physics


Sebenernya postingan ini ditulis pas acara workshopnya lagi berlangsung - HA ! Jadi inget jaman SMA sering curi curi waktu buat garap pr matematika ditengah pelajaran bahasa endonesa.

Genap 2.5 hari ikutan acara Workshop Rock Physics yang 95% pembicaranya adalah para maestro / dedengkot Rock Physics kelas dunia. Pusing bukan main ini kepala ngedengerin dan menyimak topik diskusi Rock Physics yang super advance. OMG, rasanya pengen ngegundul kepala yang uda gerah seperti Britney, lima tahun lalu. Ibarat Jogja-Semarang, topik" yang dibahas dsini uda nyampe Ambarawa atau Ungaran. Sedangkan ilmu saya masii cethek, baru nyampe sekitaran Jalan Magelang atau sekitaran TVRI, syukur" kalau nyampe Ring Road utara atau sekitaran IndoMaret sonooh. Parah dah. Beberapa pembicara yang hadir dan papernya sering aku baca antara lain Colin Sayers, Luca Duranti, Ronny Hoffman, De-hua Han, Tizinia Vanorio, Ralf Weger, Douglas Miller, dan Rob Lander.

Kata Dr Manika Prasad, salah satu adviser di research group aku yang juga ketua panitianya, acara ini sebenernya uda mau dibatalin karena sedikitnya paper dan sponsor yang masuk. Tapi tiba" pas H-1 deadline, sejuta paper dan sponsor malah rebutan pengen join acara ini. Paper yang masuk ada lebih dari 130, kemudian diseleksi lagi jadi 58 oral presentation dan 18 poster presentation. Belum lagi sponsorhsipnya yang nyampe > $40 K (menurut si website). That's life, you should never give up until the last minute ends ! Sebagai salah satu antek antek Rock Abusers, secara otomatis aku kebagian jadi committee untuk teknis acara bareng" anak" Rock Abuse lainnya. Enaknya jadi student yang bantu" acara ini, tentu saja kita ngga perlu bayar mahal ($300) buat ikutan acara ini. Trus bisa ketemu dan kenalan sama para Rock Physicist senior yang uda lama melintang di kancah per-oil-and-gas-an. Berasa ketemu seleb.

Beberapa topic presentasi yang aku suka sejauh ini :

1. Seiji Nakagawa - Laboratory seismic monitoring of supercritical CO2 flooding in sandstone cores using the Split Hopkinson Resonant Bar technique with concurrent x-ray CT imaging. Score 7/10. Aku emang lagi suka dengan teknik" imaging rock physics. Sayangnya sempet ada kendala audio system, jadi ngga optimal dengerin presentasinya :(

2. Elizabeth Diaz - Digital Rock Physics Reveals Link between Reservoir Quality and Pore Type in Eagle Ford Shale. Score 8/10. Keunikan pore type untuk Eagle Ford Shale emang lagi seru"nya dibahas belakangan. Eh gayung bersambut, ada yang presentasi tentang topik ini.

3. Helen Yam - Simultaneous ultrasonic measurements of wave velocities under conditions of CO2 saturation. Score 8/10. Topik tentang CO2 sequestration + ultrasonic measurement sejatinya adalah rencana ide topic besar thesisku setahun lalu. Tapi berhubung sekarang uda ganti haluan, presentasi ini lumayan menghilangkan rasa penasaranku sama CO2 sequestration.

4. Luca Duranti - Philosophy in the Lab: Epistemological Perspectives on the Theory of Poroelasticity. Score 9/10. Sebenernya presentasi ini lebih kayak kuliah Filsafat Ilmu. Persis kayak kuliah gelombangnya Pak Budi ! Cuma bedanya dsini presentasinya ngga ngaret lama kayak kuliah gelombang, apalagi nunggu sii presenternya dateng telat 1 jam - uhh, ngga banget. Ngeliat judulnya uda langsung dapet firasat buruk, ada embel embel 'epistemology' yang menurut Wikipedia adalah cabang dari ilmu filosofi. Tapi karena materi presentasinya yang rock physics banget dan ngga bersifat menggurui, makanya presentasi ini cukup mengena di hati (ceilah). Bahkan baru tau kalau rumus Gassmann yang non-empiris itu pernah dibuktiin sama Grant (1994). Whoa keren banget!! Jadi pengen baca papernya.

5. Zakir Hossain - Biot’s and squirt flow mechanism of greensand as interpreted using NMR data. Score 7/10. Sebenernya penasaran sama gimana dia menginterpretasi Biot's coefficient dari NMR data. Selebihnya sih angkat tangan deh - ngga paham ! -__________-

6. S Klarner - Depth dependent rock physics trends for Triassic reservoirs in the Norwegian Barents Sea. Score 8/10. Sebenernya ngga ada yang terlalu special dengan topik berbasis geophysics exploration ini. Cuma Triassic reservoirs in daerah North Sea terkenal challenging buat diexplorasi.

7. Douglas Miller - Anisotropic static and dynamic moduli from a pair of shale plugs cut parallel and perpendicular to bedding. Score 9/10. Presentasi ini dibuka dengan kalimat : We use the word 'shale' to refer to things that are fundamentally quite different. Thesis sentence yang lumayan nonjok dan diamini semua peseta workshop. Materi presentasinya sendiri ngga terlalu baru buat aku, karena di research group udah ada yang melakukan project serupa bahkan untuk angle 45 derajat juga.

8. Louise Duffy - Textural change in mudrocks and shales through chemical compaction. Score 9/10. Ahhh, saya memang selalu suka dengan topik berbau chemistry / geochemistry. :)

9. Colin Sayers - Stress-induced anisotropy in soft sediments. Score 9/10. Topik si spesialis geomechanics ini sangaaaaattt menarik banget. Soft sediments (a.k.a sedimen untuk depth <1000ft) ternyata physical behavior berbeda dengan petroleum system rocks nun jauh dibawah sana. Keren. Keren. Keren.

Ngga terlalu banyak presentasi yang berkaitan sama topic thesis sih, tapi lumayan dapet bekal banyak tentang perspektif lain dari Rock Physics. Bahwa Rock Physics menyentuh banyak aspek, ngga cuma experment di lab, tapi juga di advance seismic processing, AVO - AVAZ, belum lagi drilling, stimulation, fracturing, etc. Sampai ikutan pusing dan kuping jadi panas pas ada diskusi hanget (tadinya sih anget, eh tau" jadi panassss bangettt) tentang hubungan plastis deformation versus elastic properties. Ada yang menduga brittleness batuan itu memiliki andil untuk membantu terjadinya fracture, ngga cuma sekedar horizontal stress saja. Whoa, boro" ngomongin fracture Pakdhe, wong Geostruk aja saya ngulang ! Pokoke rock physics for life ! (kok jadi ikutan motto galaunya si Dwikong?) -____-

Besok adalah hari terakhir workshopnya, moga masih bisa diberi kesempatan buat nonton banyak presentasi keren lagi :)

Sekilas info Ramadhan : hari ini genap puasa hari ke-10, so far udah skip sahur 7x ! Ha !


Comments

  1. Wow sangar mas hahaha Dwiki ekseees sekaleee hahahahahaa

    ReplyDelete
  2. haha,,kasian dwiky dibilangin galau trs,,hehehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Why I hate stereotypes ?

I hate stereotypes. Why? Because it will drag you to become narrow minded in the way of your senses to respect a community. Some people called me terrorist, because I am moslem. Some people called me second level residence, because I am Asian. Some people called me nerd, because I don't drink and don't do shit. Stereotyping and generalization are the basic human being’s reaction. It’s subconscious and is triggered and formed based on our background, education, culture, social upbringing, etc. We can’t help it. And the judgment is personal, individual. Stereotyping is practiced by everyone about other communities or segments of the same community. Although I hate it, stereotypes are inherent to human nature, and for good reason. We are all stereotypical of fire. We don’t touch it because we know it will burn us. We are told never to touch snakes because they are poisonous. So aren’t we being stereotypical when we don’t go near these things? Aren’t we being stereotypical when

Tipe Tipe Dosen Penguji Skripsi

Menurut saya menonton sidang skripsi itu seru dan penting. Seru, karena kita jadi bisa melihat muka nelangsa teman teman kita yang sedang asik dibantai para dosen penguji. Tentu sebagai seseorang yang pernah pendadaran, saya mengerti rasanya tekanan saat sidang dimana sejuta umat manusia  beberapa dosen menguji hipotesis dan hasil penelitian saya. Ibarat dosen penguji adalah pemain liga voli, maka mahasiswa yang sidang adalah bola volinya: sering dioper sana sini dalam kebimbangan dan kegalauan.  Penting buat ditonton karena  sidang skripsi mengajarkan kepada kita bagaimana cara ngeles ala orang berpendidikan. Itu juga adalah momen dimana kita berhak memperjuangkan title geophysicist  tanpa perlu bayar SPP dan BOP saben semesternya lagi. Selain itu penting juga buat belajar dari kesalahan orang lain saat sidang supaya kesalahan sama ngga terulang. Namun, namanya lulus sidang skripsi itu susah susah gampang. Salah satu faktor penentunya adalah dosen penguji. Berikut adalah

Review Beberapa Sidang Skripsi (Part 1)

Kalau di postingan sebelumnya sempat ngebahas tentang karakter dosen penguji skripsi, kali ini saya mau fokus me- review  sidang skripsi yang saya tonton dalam 3 bulan terakhir.  Memang sejak kembali ke Indonesia, ada sekitar delapan sidang skripsi S1, dimana lima diantaranya saya tonton. Alhamdulillah delapan mahasiswa ini lulus semua ~ ngga ada yang ngulang. Tiga sidang skripsi yang ngga saya tonton adalah sidangnya Kris'GF07, Gondes'GF06 dan Pai'GF06 - dan sumpah nyesel banget. Terutama skripsi Gondes yang konon dia merangkai dan membuat seismogram sendiri, dipasang di gunung Merapi sendiri, datanya diakusisi sendiri, hasilnya diolah sendiri, diinterpretasi sendiri. Bahkan instrumen seismogram yang dia pasang di gunung Merapi katanya uda hilang ditelan material vulkanik letusan besar tahun 2010 kemarin. Ebuset. Itu butuh pengorbanan waktu dan stamina banget lah.  He embraced the philosophy of being a geophysicist. Sangat asolole. Review yang akan saya berikan t