Skip to main content

Tipe Tipe Dosen Penguji Skripsi

Menurut saya menonton sidang skripsi itu seru dan penting. Seru, karena kita jadi bisa melihat muka nelangsa teman teman kita yang sedang asik dibantai para dosen penguji. Tentu sebagai seseorang yang pernah pendadaran, saya mengerti rasanya tekanan saat sidang dimana sejuta umat manusia beberapa dosen menguji hipotesis dan hasil penelitian saya. Ibarat dosen penguji adalah pemain liga voli, maka mahasiswa yang sidang adalah bola volinya: sering dioper sana sini dalam kebimbangan dan kegalauan. Penting buat ditonton karena sidang skripsi mengajarkan kepada kita bagaimana cara ngeles ala orang berpendidikan. Itu juga adalah momen dimana kita berhak memperjuangkan title geophysicist tanpa perlu bayar SPP dan BOP saben semesternya lagi. Selain itu penting juga buat belajar dari kesalahan orang lain saat sidang supaya kesalahan sama ngga terulang.


Namun, namanya lulus sidang skripsi itu susah susah gampang. Salah satu faktor penentunya adalah dosen penguji. Berikut adalah tipe tipe dosen penguji skripsi Geofisika UGM sebatas pengamatan dan opini saya:


Dalange Geofisika UGM

1. Prof. Dr. Kirbani

Strength: Senyum Ciptadent, ketawa khas Santa Claus penuh kharismatik dan pertanyaan teori dasar (seputaran Fisika Dasar) yang simpel tapi ngga diduga mahasiswa. Profesor senior Geofisika ini ngga segan segan menahan nilai ujian sampai mahasiswa bisa memberikan jawaban memuaskan.

Description: Dosen ahli vulkanologi ini memang cocok diibaratkan seperti bilah pedang samurai X. Kalau kata om Bob Tutupoly, " ... lain di bibir lain dihati ... ", artinya jangan terkecoh dengan muka bersahabatnya ala pemenang cover boy majalah Aneka Yesss jaman '70an. Dibalik itu semua tersimpan pertanyaan spektakuler yang siap mengguncang iman dan taqwa. Kalau si mahasiswa ngga bisa jawab / salah jawab pertanyaan, beliau kadang suka ketawa ho-ho-ho-ho dengan nada nyinyir dan nyindir. Belum lagi kadang suka tiba-tiba ngecek transkrip kuliah trus komentar, " ... lha ini Fisika Dasar / Mekanika Fluida-nya dapet A (atau B), tapi kok ngga bisa menjawab? Ini patut dipertanyakan ... ". Sumpah itu bikin mental berasa jatuh bebas dari menara Eiffel tanpa pake parasut dan tali. Mending langsung minta perpanjangan waktu 15 menit buat boker dulu.

How to survive: Gaya menguji beliau ini selalu menganalogikan dari sesuatu yang sederhana (misal getaran harmonik sederhana atau bejana berhubungan), jadi ya mending jawabnya juga simpel. Kadang mahasiswa suka kejebak dan kepancing trus langsung mengaitkan dengan tema skripsinya yang bombastis, tiada duanya, dan seolah olah belum ada orang yang melakukan hal teknik itu sebelumnya. Bitch please, keep it simple. Semakin banyak kosakata jawaban yang advanced justru itu yang akan menjadi bumerang dan Pak Kirbani siap nanya balik. Malah mahasiswa kadang suka geje sendiri habis itu dan menyesal. Kalau sudah gitu jangan harap Ibu Peri akan datang membantu seperti ketika Marshanda dihajar sama ibu tirinya.

2. Prof. Dr. Sismanto

Strength: Pola pikir analitik dan sering menghubungkan sama kejadian populer masa kini dan integrasi ilmu lainnya.

Description: Dosen seismik eksplorasi, dosen akademik saya, sekaligus dosen penguji skripsi saya ini memang agak nyantai kalau sidang. Kalau si mahasiswa buntu ide, beliau akan membantu memancing mahasiswa buat bisa menjawab ke arah jawaban yang benar. Downside-nya nih karena kesibukan beliau yang juga ngajar di UII dan UPN, susah banget buat nentuin jadwal skripsi sama beliau. Belum lagi kalau ngaret ngajarnya, duh bisa stress sendiri sebelum sidang. Kadang kalau lagi sidang beliau sering mengaitkan dengan kejadian aktual yang terjadi baru saja. Misal studi VLF buat studi pencemaran limbah leachate di TPA Piyungan. Tar dia bisa jadi nanya apa bisa studi yang sama digunakan untuk limbah yang bukan leachate tapi limbah X (dan dijelasin unsur kimia ioniknya ini itu) seperti kejadian di kota Y beberapa pekan lalu. Kalau si mahasiswa ngga kepo, keliatan banget betapa dia (minimal) ngga pernah baca koran/nonton berita. 

How to survive: Berbeda dengan Nyi Blorong, enaknya sih beliau ngga terlalu sering menuntut dendam yang tak terbalas jawaban yang sempurna. Yah menyerempet-nyerempet dikit okelah, asal kata kuncinya uda ada. Paling geje kalau tiba tiba beliau bertanya/merespon jawaban menggunakan bahasa daerah (bahasa Jawa) tanpa ngeliat asal si mahasiswa. Kalau uda gitu mah wassalam aja deh.

3. Dr. Waluyo, Ph.D

Strength: Paling rapi dan sistematik untuk urusan penulisan. Salah satu dosen senior GF yang punya haki aura yang bisa bikin mental mahasiswa gerak jatuh bebas. Salah satu dewanya Geofisika UGM: ilmu geofisikanya sama mantebnya dengan ilmu fisika dan ilmu geologinya. Kombinasi asolole.

Description: Untuk urusan draft thesis, beliau bakal bakal baca khatam dari awal-akhir. Trus beliau nih picky-nya minta ampun kalau udah urusan simbol rumus yang harus italic lah, menggunakan anotasi tertentu lah, caption harus gini lah, etc. Mungkin kalau ngga jadi dosen Geofisika, dosen ahli geodinamika dan seismologi ini udah jadi guru Bahasa Indonesia kali ye. Karena English beliau diatas rata-rata (untuk ukuran dosen FMIPA), abstrak bahasa Inggris di skripsi biasa menjadi ladang tinta merah coretannya. Beliau bukan tipe dosen yang suka ngejar ngejar sih. Asalkan satu pertanyaan fundamental beliau tentang teori geofisika/geologi/fisika bisa dijawab dengan ciamik, Insya Alloh setelah itu pertanyaannya jadi lebih mudah. Beliau termasuk dosen yang kritis (karena kombinasi ilmu geofisika-fisika-geologi-nya itu tadi). Jadi jangan heran habis tanya dasar teori hukum Maxwell di metode elektromagnetik, terus lompat ke continental drift, terus loncat ke prinsip fisika arus konveksi. Wah mumet o_O

How to survive: Belajar materi skripsi ngga cuma kulit Geofisikanya doang, tapi juga harus harus bener bener dipahami stratigrafi-geologi regional daerah penelitian. Terus buka buka lagi materi fisika dasar 1 dan 2. Beliau juga agak moody nih, jadi JANGAN PERNAH plin plan, misal tadinya bakal sidang di M.201 eh pas hari H mendadak pindah ke G3 ~ ugh dia bakal bad mood abeees, dijamin ujian skripsi si mahasiswa bakal suram sesuram nilai UTS kalkulus semester 1.

4. Drs. Suparwoto, M.Sc

Strength: Instrumentasi dan elektronika geofisika adalah kekuatan paling mencolok dari dosen yang sempet punya Honda Jazz warna putih ini. Dengan background sebagai sesepuh experimentalist, beliau sangat paham dengan keterbatasan 'asumsi' dan 'hipotesa' dalam suatu penelitian. Jadi buat yang jago bikin model analitik dari bahasa pemrograman atau para mahasiswa yang bikin model dari software siap pakai, siap siap clash-to-death aja deh kalau sudah ketemu dosen yang jago bikin model fisis dengan pendekatan experimental ini.

Description: Mungkin karena keterikatan emosi (duile) untuk masalah experiment di lab, saya jadi lebih merespek beliau yang selalu memberikan pertanyaan dari sisi model fisis. Dan ngga banyak dosen Geofisika / mahasiswa Geofisika yang berkecimpung di urusan yang satu ini (so sad!). Dosen senior ahli intrumentasi ini memang belum lama ini mendapat gelar masternya, tapi apalah arti gelar kalau bapak yang satu ini sangat faham urusan instrumentasi alat alat geofisika lintas generasi, dari Worden gravity sampai LaCoste-Romberg gravity. Karena itu, beliau biasanya nanya pertanyaan urusan cara kerja alat, sampling rate, aliasing, teknik analisa data digital, dll. Terus ilmu fisika beliau ini oke banget lah. Biasanya pertanyaan beliau bakal berputar di sekitaran dasar teori dan metode penelitian. Paling bikin mental ngedrop kalau kalimat sakti beliau keluar, " ... kamu ini kuliah di jurusan fisika lho, tanpa fisika ngga bakal ada geofisika ... ". Wah makjleb banget.

How to survive: (1) Baca manual alat dan teori metodenya tentu (2) Cari tau asumsi metode/teknik yang dipakai di skripsi (3) cari tau hipotesa permasalahan skripsi (4) Cari tau kelemahan asumsi dan kemungkinan penyebab hipotesa bisa salah alamat

5. Drs. Sudiartono, SU

Strength: Jauh sebelum ada portal akademik FMIPA yang full of shit & wasting time geje itu, dulu disediakan 6 komputer untuk key-in manual KRSan yang dipasang di selasar. Nah bapak ini nih yang bikin, menggunakan bahasa C. Awal masuk sempet heran, di MIPA ada jurusan ilkom tapi kenapa GF yang harus bikin? Jadi ketauan banget kan beliau ini sangat menonjol di bidang komputasi dan pengolahan signal digital. Selain itu, ayah dari mbak Data'08 ini juga 11 12 sama pak Wowot, dimana beliau getol mendalami instrumentasi juga. Perpaduan super unik.

Description: Jujur saja saya ngga terlalu sering dateng pada saat beliau menguji sidang skripsi. Seumur umur paling baru 2x (Cipto'03, Dendy'08), jadi kurang begitu familiar sama gaya ngujinya. Tapi seinget saya teori aplikatif bakal dia tanyain, misal kayak satuan besaran fisika SI vs cgs, dimensi satuan fisika, hingga rumus dasar Fisika Dasar (misal rumus buat ngitung tekanan selain P=F/A itu ada apa aja, dll). Kadang beliau juga sering nanya arti kata per kata dari materi yang kita tulis, macem : apa itu filter, kenapa disebut inversi bukan xtrasi, apa itu LMR, CDP stack itu apa, dst. Jadi beliau semacam bakal jadi juri kehormatan untuk menentukan kita bener bener tahu tulisan yang kita tulis atau ngga. Kalau topik skripsinya tentang komputasi, tentu dia bakal menggali tuntas segala aspek komputasinya. Ditto buat topik yang ada hubungannya sama prosesing sinyal dan instrumentasi geofisika.

How to survive: Understand every single crap you wrote. Kalau perlu baca lagi teori di Telford atau Berkeley lagi. Nulis skripsi ngga kayak bikin novel chicklit, jadi ngga perlu nulis setebel kitab KUHP di pengadilan negeri. Dosen ahli komputasi ini suka sama tulisan simple dan ngga bertele tele.

6. Dr-Ing Ari Setiawan

Strength: Ibaratnya pak Ari adalah Jet Li, maka ilmu matematika-nya adalah tendangannya dan ilmu fisika adalah pukulannya. Parah.

Description: Mungkin kalau dosen itu boleh ngedobel jurusan, Ka-Jur Fisika ini juga cocok buat jadi dosen jurusan matematika. Kalau udah ngebahas penurunan rumus, beuuuuuuhhhhh, itu uda macem Romeo ketemu Juliet, Galih ketemu Ratna, Farrel ketemu Fitri, atau saya ketemu Christina Aguilera, beliau ngefans banget sama rumus. Sama seperti soal soal ujian kuliahnya yang menjebak dan suka bikin gondok (yang giliran jawaban soal dijawab persis kayak di penjelasan catetan, eh ternyata salah -_-), bapak ini kalau sidang bakal nanyain perkara matematika, penurunan rumus, batasan rumus, deret, fungsi, integral, integral eliptik, integral lipat tiga, segala notasi piramida iluminati kebalik (divergensi, grad, etc), laplace, FFT, inversi, etc. Diva bangetlah untuk urusan advanced matematika. Ngga kebayang kalau beliau menguji sidang S3, mungkin udah pake bahasa  yang cuma Pythagoras, Aristoteles, atau Plato yang paham.

How to survive: Dosen KP dan TA saya ini emang salah satu dosen tricky di prodi GF. Kalau mau survived ya mutlak harus paham matematika dari rumus yang ditulis di draft skripsi. Dosen yang ahli teori inversi, medan potensial, dan bisa bahasa Jerman ini emang suka mencecar habis-habisan perkara teori matematika di rumus teori geofisika. Ibarat Mortal Kombat, mungkin dosen ini adalah karakter yang punya jurus fatality paling sadis.

7. Dr-rer.nat Wiwit Suryanto

Strength: Mungkin karena umur beliau yang masih relatif muda, beliau adalah dosen yang energetic. Makanya kalau urusan adu argumen, beliau bakal getol dan bakal betah duduk manis cuma buat menantang argumen mahasiwa. Expert di bidang seismology dan komputasi geofisika.

Description: Sebenernya sekretaris lab GF ini paling enak buat diajak diskusi tentang topik skripsi. Brainstorming sama beliau sering memberi ide ide bagus tentang peluang TA. Tapi lain cerita untuk urusan ujian skripsi dimana, kebalikannya, dia bakal meminta mahasiswa untuk 'bernyanyi' tentang topik skripsinya dari A-Z. Beliau termasuk yang 'sopan' untuk urusan menguji. Dimulai dari memuji basa basi topik skripsi si mahasiswa, komentar seperlunya tentang tulisan, lalu baru kemudian eksekusi akhir pertanyaan, terus penutupan. Jadi ibarat nyanyi, ada intro, trus reff, trus klimaksnya, trus ending. Pertanyaannya biasanya kompilasi antara teori dan hasil model. Kalau yang skripsinya menggunakan software siap saji, biasanya beliau akan menguliti logika algoritma dibalik software itu. Beliau juga paling concern membahas anisotropy dalam seluruh metode geofisika dan problematikanya.

How to survive: Pelajari teorinya dulu, trus lihat problem anisotropy buat metode itu. Kalau komputasi ya harus dipahami boundary condition-nya.

8. Dr. Wahyudi

Strength: Dosen yang mudanya mirip Dude Herlino ini paling suka mengkaji filosofi suatu topik skripsi dan menggabungkannya dengan teori geofisika yang ada. Jadi siap-siap mbacotlah.

Description: Kemampuan teori geofisikanya (apalagi medan potensial) memang ngga diragukan lagi. Karena orangnya enak diajak ngobrol, sedikit nyeleneh, dan mudah bergaul sama mahasiswa, kadang mahasiswa sering terjebak dan berpikir bahwa de'nen ki kancaku (dia ini temanku), terus bakal mengira ujian sama beliau bakal gampang. Hell no. Kalau lagi ujian, beliau bakal masuk ke dalam mode emotionless, bawaannya jadi kalem dan tenang. Entah jawaban pertanyaan dari mahasiswa salah atau benar, biasanya beliau jarang bereaksi spontan. Jadi si mahasiswa bakal clueless buat tahu jawabannya benar atau ngga. Sama seperti Pak Sismanto, kalau si mahasiswa buntu ide, beliau akan membantu memancing mahasiswa buat bisa menjawab ke arah jawaban yang benar.

How to survive: Kemampuan mbacot dan ngeles yang optimal. Pede yang minta ampun juga diperlukan. Biasanya yang pinter tapi ndhableg dan ngeyel bisa bertahan kalau diuji sama beliau.

9. Imam Suyanto, M.Si

Strength: Kemampuan 'mempermainkan' mental dan emosi seseorang dengan pertanyaan yang menjebak. Kritisnya minta ampun.

Description: Pak dosen yang bertetangga kecamatan sama saya ini paling jago untuk urusan dasar teori geofisika. Meskipun lebih expert di bidang non-seismic tambang, geothermal, dan gunung api, tapi teori dasar seismologinya jempol dah. Mungkin kalau ada geng generalist di lab GF, beliau ini bisa jadi ketuanya. Menghandle seluruh praktikum lapangan GF dari nonseismic, FGA, workshop, termasuk pembina HMGF, beliau menjadi cukup terkenal dan akrab di kalangan mahasiswa. Kalau ujian paling hobi melontarkan pertanyaan menjebak dan bersifat causal. Kalau jawab A, ntar ada pertanyaan lanjutan A', A", A''', dstnya. Kalau dijawab B, ntar ada pertanyaan B', B", B'''. Seolah olah ke kiri kena, ke kanan kena. Ngga ada kesempatan menghindar.

How to survive: Begitu dapet pertanyaan dari beliau, cermati kembali pertanyaannya. Cerna baik baik. Kalau yakin, baru jawab. Kalau ngga yakin mending bilang jujur ' ... saya ngga bisa menjawab ... ' . Lebih baik ngga usah gambling jawaban, karena dia bakal ngejar sampai ke ujung palung Jawa buat benar benar ngebuktiin bahwa si mahasiswa memang paham. Tapi juga jangan pass ngga bisa jawab terus-terusan -_- Lalu harus bermental baja, karena beliau jago memainkan situasi sidang yang ngefek ke psikologis dan mental.

10. Budi Eka N, M.Si

Strength: Kemampuan berfilosofi dicampur dengan kemampuan komputasi yang mantab, teori geofisika yang luas, pengalaman antara dunia industri dan akademik yang banyak.

Description: Menurut saya, beliau adalah geophysicist ideal yang seharusnya saya dan mahasiswa lainnya patut meniru. He has no boundary. Seolah olah beliau adalah perpustakan berjalan dimana kita bisa ngobrol dari microseismic gunung api, ke hukum Kirchoff di metode elektromagnetik, ke bahasa pemrograman Fortran, sampai ke seismik eksplorasi migas. Keren dah. Dosen 1001 proyek ini susah banget ditemui di kampus. Paling eksis kalau memang ada jadwal ngajar. Selebihnya harus maen ke rumahnya di Pamungkas, Jakal atas. Lalu dosen ini kalau menguji selalu ada unsur-unsur filosofinya, jadi berasa kuliah Filsafat Ilmu. Pertanyaan pertanyaannya unpredictable. Namun demikian, beliau ini rada gokil juga kadang ~ dengan bakal minta ke mahasiswa bimbingannya buat bawa pacarnya dateng ke sidang. Otherwise dia ngga bakal mau dateng sidang -______-!!

How to survive: Belajar dan berdoa kepada sang Khalik, semoga dapet pertanyaan yang 'wajar'.

10. Eddy Hartantyo, M.Si

Strength: Kreativitas dalam berpikirnya itu unparalleled banget, ngga ada yang bisa menyaingi. 

Description: Beliau adalah dosen yang bisa menerangkan sesuatu yang ribet menjadi simpel. Beliau sangat paham menterjemahkan bahasa geoscience ke dalam bahasa orang awam. Kalau baca paper paper publikasi beliau pasti sifatnya simpel dan enak dibaca. Kalau presentasi pasti selalu atraktif, menarik, dan ngga bosen di mata. Beliau tau banget kalau merah + kuning = ngga nyaman di mata. Beliau adalah salah satu orang yang tahu betul bagaimana 'menjual' diri dan ilmu kepada para penonton. Oleh karena itu, beliau akan mempertimbang tampilan presentasi si mahasiswa dalam memberi penilaian nilai akhir sidang. Buat lebih detail bisa tanya geng animator GF'07 (Sony, Anang, Yudha, Abi), yang kalo bikin presentasi selalu flashy and cool. Selain teori geofisika yang oke, beliau juga cukup jago di Geology. Biasanya beliau ngga segan segan bertanya perkara geologi regional (di bab II), sesuatu yang jarang disentuh dosen dosen yang lain. Ilmu komputasinya juga manteb. Paling seneng ngobrol sama dosen ini, karena selalu eksis di kampus.

How to survive: Think out of the box. Beliau biasanya ngga bakal memberi pertanyaan pertanyaan menjebak sih, lebih ke arah aplikasi metode. Pemikirannya sangat 'teknik' sekali.

11. M. Nukman, M.Sc

Strength: Ilmu geologi yang ngga tertandingi (secara satu satunya geologist asli di lab GF).

Description: Beliau adalah dosen ternyentrik di lab GF. Suka bikin aturan main sendiri, suka tiba tiba masuk ke kelas kuliah dosen lain secara geje dan do sumthin' weird. Kalau absensi kelas, instead of using the paper work, dia bakal berdiri di tengah kelas lalu mengeluarkan kamera dan memotret kelasnya. Mereka yang ada di poto, berarti masuk kelasnya. Yang ngga keliatan / ketutupan, berarti dianggep ngga hadir. Itu dia kenapa saya dulu suka duduk paling depan di kelas dia. Haha geje banget. Trus dosen penguji skripsiku ini kadang kalau ngajar suka tiba tiba ngomong bahasa Inggris (yang beliau emang jago), trus beberapa saat pakai bahasa Indonesia, trus kadang kadang campur bahasa Jawa. Seperti tabiatnya yang unpredictable, pertanyaan pertanyaan beliau juga ngga terduga. Menurut saya, pertanyaan dari beliau adalah salah satu challenge buat mahasiswa geofisika, mengingat pertanyaannya selalu tentang geologi dan kuliah geologi di Geofisika cuma maksimal 15 sks (asumsi semua pilihan diambil) dari 144 sks syarat kelulusan. Beliau bisa nanya dari petrology ke stratigrafi ke geothermal ke geologi minyak bumi. Paling seru ngeliat beliau menguji sambil membawa senjata andalan utamanya: koleksi miniatur peraga geologi struktur (patahan, lipatan), koleksi batuan unyu (untuk pertanyaan petrology, mineralogy), dan koleksi struktur sediment (untuk pertanyaan sedimentology / stratigrafi). Wah uda deh, ngga cuma teori yang diuji, tapi prakteknya juga langsung diuji. Dulu saya kebagian peraga horst-graben, untungnya bisa jawab. :)

How to survive: Ambil kelas geologi (dan praktikumnya). There's no shortcut for geology.

12. Sudarmadji, M.Si

Strength: Kombinasi ilmu fisika, matematika, dan komputasi yang kuat. Dengan background Elins pas S1nya, beliau juga kompeten untuk urusan elektronika dan instrumentasi.

Description: Jam terbang mengajar dan proyek di industri migas ditambah background Elins memang membuat spektrum ilmu pengetahuan beliau menjadi sangat lebar. Tapi yang paling menonjol dari beliau adalah kemampuan mengawinkan matematika dan fisika, kemudian dituang dalam bahasa pemrograman. Aduuuuhhh keren banget lah. Dosen ini juga termasuk sangat subjektif dalam melihat satu kasus permasalahan. Jangan heran kalau tiba tiba dia bertanya dari satu hal ke hal berikutnya tanpa ada korelasi. Dia mirip-mirip Pak Wiwit: betah berdebat.

How to survive: Belajar teori, belajar ngeles, dan belajar adu debat >30'.

Selain dosen dosen tersebut diatas, sebetulnya masih ada dosen dosen lain yang belum disebut. Sebut saja Bu Ade, Mbak Sintia, Pak Herlan, Pak Udin (Geologi) dan Pak Afif. Sayangnya saya belum pernah melihat mereka menguji sidang skripsi, jadi saya ngga bisa memberi opini.

Tujuan dari tulisan ini bukan untuk membanding-bandingkan satu dosen dengan lainnya (because they are unique in their own ways). Topik yang 'biasa' bisa jadi 'wah' kalau mahasiswanya memang punya passion di bidang itu. Sebaliknya, topik 'advanced' bisa jadi 'geje' kalau mahasiswanya cuma terbawa arus saja. Tulisan ini hanyalah wacana bahwa seberapa tinggi IP, seberapa kerennya topik skripsi, seberapa komplex komputasi/software yang digunakan, dan seberapa killernya dosen penguji skripsi, mahasiswa harus siap untuk men-defend (mempertahankan) argumen dari skripsi (thesis). Pembimbing, software, bahasa pemrograman, dan buku panduan penulisan skripsi hanyalah sarana mahasiswa untuk berada pada koridor yang tepat.

Bagaimana start and ending of story dari skripsi, cuma mahasiswa yang tahu. Jadi ngga perlu gentar menghadapi penguji ~ maju tak gentar !

Comments

  1. Anonymous11:59 AM

    waduh berat juga,tapi kayak e mending pak tono, pak budi, pak edy,n pak imam dh

    ReplyDelete
  2. Berhubung dulu materi skripsiku agak-agak geje, maka dulu aku memutuskan penguji impian adalah Pak Parwoto dan Pak Imam. Waktu itu pembimbingku Pak Wiwit dan Pak Wahyudi(macak nggaya pembimbinge 2). Dulu juga sempet presentasi sama Pak Wahyudi di PSBA (dulu beliau sibuk polll). Pengalaman pas pendadaran sama plek sama yang ditulis di atas. And you know? aku ditanyain sampling rate sama Pak Parwoto, hahahaha sama persis kan??
    Salut sama tulisan ini, sangat membantu yang mau pendadaran.

    ReplyDelete
  3. ahhaha...
    ada yang kurang mas, paket2 terpadu dosen penguji dari berbagai tingkatannya nggak diceritain, tapi kayanya nanti mas fey udah srtijab jadi dosen GF kok, di- Happup wae yo mas hehe

    ReplyDelete
  4. jangan lupa juga politik di geofisika,, kurang lebih menetukan juga itu...

    ReplyDelete
  5. daebak~, hahaha, sempet2 e yo mas awakmu merhatikan tiap dosen pas sidang skripsi :D
    o iya, aku sempet di ceritain itu ttg politik di geofisika,,, patut jadi pertimbangan seperti kata freedomtospeak,

    ReplyDelete
  6. haha no comment deh untuk problem geofisipol (politik geofisika) ~ diluar ranahku untuk berkomentar.

    ReplyDelete
  7. jangan mbok bahas dee mas.. tar tiba2 muncul makul baru lagi yang disebut geofisipol.. ahhaha

    ReplyDelete
  8. Bener tuh Mas..
    Jadi inget dulu pas sidang nih, Pak Budi nanyain ttg arti 'reduction to pole'-nya data magnetik..
    Pas dijawab 'mereduksi data menjadi data yg didapat seolah-olah survey dilakukan di kutub'
    Eh, beliau malah nanya arti 'seolah-olah'..
    Sangat filosofis sekali memang..

    ReplyDelete
  9. Pak Fey, pak wowot kok Parwoto sih? bukannya Suparwoto ya?? hehehe.
    Tulisanne apik, jadi nostalgia masa2 TA. :)
    Pembimbingku pak wiwit, pengujinya pak aji dan pak waluyo.
    Bener bgt tuh, pak waluyo bakal memperhatikan tatanan bahasa kita di skripsi dengan cermat. Dan aku kmrn ditanyain soal hukum Snellius dan logika rumusnya, secara topiknya ttg seismik. Jadi sekedar kisi2 aja buat agan2 yang akan memilih topik seismik untuk skripsinya. Kalo pak aji nanyanya interpretational seputar seismik, velocity pull up-nya ada ngga'? Dimana? Dim Spot, bright spot, dkk. bakal ditanyain tuh. Pokoknya seismic section kita akan dikuliti tuntas fitur2 geologinya.

    Cheers

    ReplyDelete
  10. iyo mas, sing bener pak Suparwoto. Py je? sesama rekan eksperimentalis og lupa.. haha
    ak dulu yang nguji pak Imam dan pak Tono. Kena jebakan pertanyaannya pak Imam tentang respon IP negatif, eh ternyata pak Imam dulu waktu mahasiswa juga kena jebakan pertanyaan yang sama dari pak Parwoto. hahaha.. (bales dendam sama mahasiswa bimbingannya -_-")
    btw, mantep mas tulisannya. teruskan!

    ReplyDelete
  11. haha - lali, wis tak edit kui .. nuwun cocho & opung :)
    idih bales dendamnya sama mahasiswa bimbingan og pieee -_- tp wingi hilmi cen di-soryuken sama p.wowot si, hehe

    ReplyDelete
  12. Kevin Pato 1211:20 PM

    pehpehpeh ngeri-ngeri sedap :'(

    ReplyDelete
  13. waaaah semua punya keunikan masing-masing :)
    bagaikan merobohkan tembok berlin dengan martil kecil -_-

    ReplyDelete
  14. Ahaha..... makasih banget lho mas. :-)

    ReplyDelete
  15. Anonymous6:10 PM

    Iya tuh, model grabennya terlalu mudah buat si Fey, nyesel juga...:)

    ReplyDelete
  16. Paling enak kalau penguji skripsi seorang cindikiawan fisika Indonesia yaitu Prof Liek Wilardjo, BSc, LCE, MSc, PhD, GCEPA, DSc. Dulu ada mahasiswa elekto tidak LULUS saat di tanya "Apa itu Bunyi..??" Kerena jawaban tidak memuaskan dan tidak mengunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar (tidak baku) beliau pergi meninggalkan ruangan..

    ReplyDelete
  17. Anonymous10:23 PM

    Betway USA Review 2021: Get a 100% up to $1000 Welcome Bonus!
    Betway USA was established in febcasino 2006 and is one of the most reputable betting sites 샌즈카지노 for US players. The site offers a safe and secure online sports  Rating: 3.5 · 인카지노 ‎Review by Joe Ciobanu

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Why I hate stereotypes ?

I hate stereotypes. Why? Because it will drag you to become narrow minded in the way of your senses to respect a community. Some people called me terrorist, because I am moslem. Some people called me second level residence, because I am Asian. Some people called me nerd, because I don't drink and don't do shit. Stereotyping and generalization are the basic human being’s reaction. It’s subconscious and is triggered and formed based on our background, education, culture, social upbringing, etc. We can’t help it. And the judgment is personal, individual. Stereotyping is practiced by everyone about other communities or segments of the same community. Although I hate it, stereotypes are inherent to human nature, and for good reason. We are all stereotypical of fire. We don’t touch it because we know it will burn us. We are told never to touch snakes because they are poisonous. So aren’t we being stereotypical when we don’t go near these things? Aren’t we being stereotypical when

Review Beberapa Sidang Skripsi (Part 1)

Kalau di postingan sebelumnya sempat ngebahas tentang karakter dosen penguji skripsi, kali ini saya mau fokus me- review  sidang skripsi yang saya tonton dalam 3 bulan terakhir.  Memang sejak kembali ke Indonesia, ada sekitar delapan sidang skripsi S1, dimana lima diantaranya saya tonton. Alhamdulillah delapan mahasiswa ini lulus semua ~ ngga ada yang ngulang. Tiga sidang skripsi yang ngga saya tonton adalah sidangnya Kris'GF07, Gondes'GF06 dan Pai'GF06 - dan sumpah nyesel banget. Terutama skripsi Gondes yang konon dia merangkai dan membuat seismogram sendiri, dipasang di gunung Merapi sendiri, datanya diakusisi sendiri, hasilnya diolah sendiri, diinterpretasi sendiri. Bahkan instrumen seismogram yang dia pasang di gunung Merapi katanya uda hilang ditelan material vulkanik letusan besar tahun 2010 kemarin. Ebuset. Itu butuh pengorbanan waktu dan stamina banget lah.  He embraced the philosophy of being a geophysicist. Sangat asolole. Review yang akan saya berikan t