Skip to main content

Testimoni Kapita Selekta B ~

So ceritanya tadi pagi saya baru aja ngirim hasil koreksi ujian akhir Kapsel B sekaligus nilai akhir ke pak Sudarmaji. Dengan demikian resmi sudah saya menghendel salah satu kelas elektif di semester genap ini. Dibandingkan jadi asisten praktikum atau asisten kuliah, kelas yang satu ini emang agak (kalo kata jeunk Siti Nurhaliza) berbeza. Perbedaan paling nyata itu adalah ketika saya memegang penuh kendali kelas ini, termasuk aturan main kelas, jenis pe er, hingga persentase penilaian akhir. Yup, bahkan Pak Aji selaku dosen tetap kelas ini ngga ikut campur! Wewenang 100% dibawah kendali saya hoho.

Ide dari ngajar di kelas ini adalah ngga lain dari keprihatinan saya ngeliat silabus Geofisika UGM yang cenderung teoritis sekali (dari jaman saya dulu jugak gitu). Bahkan sampek semester delapan minim banget kuliah aplikatifnya. Sekali lagi kuliah aplikatif lho ya, bukan praktek lapangan (kalo praktek lapangan mah Geofisika UGM paling joss hahay). Sementara kampus sebelah sudah masang Geofisika Tambang, Inversi Seismik, ato Dekomposisi Spektral sebagai mata kuliah pilihan tingkat akhirnya; kampus yang ini mah masih setia dengan Paleomagnetik, Energi, ato Geofisika Kelautan sebagai mata kuliah elektif tahun ke-empat. Ya gapapa juga sih belajar itu semua. Gitu gitu jadi tau bahwa kutub magnetik paleo bumi selalu berpindah posisi atau namanya energi alternatif itu ada atau survey offshore Geofisika itu mahal. Tapi menurut saya sih, tahun ke-empat itu (idealnya) diisi oleh mata kuliah elektif yang bersifat aplikatif. Kenapa? Karena sebagian besar (> 90%) mahasiswa habis lulus S1 pasti pengen gawe, jarang dari mereka yang bakal lanjut sekolah S2-S3. Bidang kerjaan Geofisika yang heterogen sebaiknya dikenalkan di tahun ke-empat dimana (1) kuliah dasar & kuliah metode Geofisikanya uda khatam, en (2) emang ini adalah masa galau puncak mahasiswa. Tahun ke-empat juga kesempatan mereka buat mengkonfirmasi dirinya: mo jadi geopsikis yang gimana sih saya ntar? Of course, pertanyaan ini ngga berlaku buat yang pengen jadi wiraswasta begitu kelar kuliah.

Di awal semester genap ini saya ngadep ke Pak Sis yang sekarang udah jadi ketua prodi Geofisika. Di antara semua dosen, bapak dosen yang satu inilah yang saya kalo ngobrol bisa bebas ngga canggung hahay, ya mungkin karena doski dulu dosen angkatan saya? Mana pas ketemu doi lagi (kedinginan?) make jaket angkatan GF'04 yang berwarna biru muda - biru tua itu di kantornya, so unyu! Begitu saya melemparkan ide buat ngisi Kapsel B dengan topik Unconventional Petroleum System (UPS), eh sorenya jugak pak Sis langsung nelp ngonfirmasi kalo lab Geofisika juga setuju. Agak amazed, ngga nyangka aja kalo responnya cepet gitu. Kenapa saya mengusulkan topik di atas? Karena, meskipun di Endonesa yang namanya reservoir non konvensional belum selaku albumnya Sheila On 7 di era awal 2000an, tapi untuk beberapa tahun ke depan diyakini reservoir tipe ini akan diincer. Makanya itu dia saya ngusulin topik ini. Biar mahasiswa mahasiswi kece jaman sekarang ngga keliatan bego-bego banget pas diinterview user perusahaan gitu. Meskipun aslinya ngarep pengen Pak Edi yang jadi dosen tetapnya Kapsel B, tapi akhirnya lab milih Pak Aji buat jadi dosen tetap kelas ini. Well no problem! Ini semacam comeback stage bareng Pak Aji, secara 8 tahun lalu saya jadi asisten kuliahnya Matematika Fisika 1 beliau. Hahay jadi inget trio 2005 (Chesa, Alfi, Igan) maen ke rumah cuma buat sinau Green fanksyen mpe 12 malem. Bzzzt, sekarang mah uda lupa -_-.


Guna memperkuat barikade pengajar Kapsel B, saya pun memilih duet Prittak'06 en bboy Amak'08 buat ngebantu saya eksis di kelas. Kenapa Prittak'06? Karena doi (1) adalah tangan kanan andalan geng Pamungkas, so ilmu inversi, atribut seismik, interpretasi seismiknya uda level Dewi Persik; (2) ilmu komputasinya yang joss, itu topik skripsi S1nya apa kabar? Keren banget; (3) sedang menempuh S2 Geologi, means that logika geofisika dan geologinya bakal jalan. Kenapa bboy Amak'08? Karena doi (1) punya topik skripsinya tentang pore pressure prediction, topik yang cuma ada sekali dalam sepuluh tahun di perpus GF; (2) ngerti well logs & wellbore design, sesuatu yang ngga semua geophysicist pahamMasuk ke fase berikutnya adalah sesi registrasi via portal akademika MIPA yang marmos jaya merepotkan itu. Sempet takut sih, kali aja kelas ini peminatnya < 10 mahasiswa (syarat mata kul elektif bisa jalan kalo ada minimal 10 mahasiswa milih). Kan ora lutju kalo baru aja diusulin eh ternyata ngga bisa diselenggarakan karena ngga ada peminat T_T. Alhamdulillah setelah promo ke ef be-nya 2009-2012, total peminatnya ada 23. Lintas angkatan banget. Angkatan karaoke 2007 membesut titel 'mahasiswa super senior' dengan komposisi Firsan, Ade, Faiz, en Adi. Di 2008 ada jagoan futsal'08: Dede en Ulin, plus kembaran Yudho05: Radhit. Angkatan 2009 rame banget: 13 orang, termasuk Pram, Garda, en Sandi dkk. Angkatan 2010 juga ada duo dancer spesialis K-POP, J-POP (Biah, Dinda), asisten metkom, Tejo en antek" BEM, Ade.


Hal pertama yang kami bertiga bikin selaku pengajar adalah bikin silabus mingguan. Tadinya mo dibikin  saben minggu dikasih topik beda. Minggu ini bahas shale gas berikutnya tight sand trus lanjut oil shale, heavy oil, CBM, gas hydrate, dst dst. Tapi mengingat satu semester di MIPA cuma ada 14x pertemuan en beberapa kepala (ternyata) belum ngambil Geologi Minyak Bumi / Fisika Batuan, silabus mingguannya dibikin jadi: (week 1-3) bahas GMB, Geokimia Organik, Fisbat; (week 4-11) bahas reservoir non-konvensional sebatas shale gas, CBM, gas hydrate, dan heavy oil; (week 12-13) presentasi akhir mahasiswa; (week 14) libur, karena angkatan 2009 pada fieldcamp.

Silabus minggu 1-6 (sebagian)

Pertama kali masuk kelas langsung saya kenalkan sistem penilaian akhir Kapsel B:
(1) Terinspirasi oleh kelas di CSM sono, di kelas ini saya ngga ngasi alokasi persentase nilai  akhir dari kehadiran di kelas. Mo masuk / ngga masuk? KAREPMU, (orang tua) mahasiswa uda bayar kuliah, so sekarang balik lagi ke mahasiswanya emang niat kuliah atau ngga. It's not my job to babysit the students. Tentu saja hal ini disambut gegap gempita sama angkatan tua kek Ade, Faiz, Adi, dkk yang ngga pernah hadir di kelas seumur hidup semester genap ini.
(2) Tujuh puluh persen (70%) nilai akhir ditentukan dari PR.
(3) Tiga puluh persen (30%) nilai akhir ditentukan dari UAS.
(4) Ngga ada mid-semester.

Selanjutnya adalah pekerjaan rumah (PR). Problem di kelas ini ada 2: (1) ini adalah kelas yang pengennya bersifat aplikatif, en (2) materi UPS itu luas banget, 14x pertemuan mutlak ngga cukup. Berangkat dari situ, pada akhirnya kami bertiga membuat materi PR yang bersifat aplikatif (interpretasi seismik, interpretasi well logs, interpretasi tekanan pori, prediksi daerah stabil gas hidrat, dll) plus sekaligus mewajibkan mereka buat baca paper berbau UPS yang semuanya in English biar pada bisa mengejar ketertinggalan materinya. Hahay, 5 minggu pertama jujur agak kesian sama mereka semua karena saben minggu kelas ini pasti ada PR. Bahkan Dinda (2010) bilang kalo doi en the gank dikasihani sama 1 angkatannya karena PR Kapsel B yang naudzubillah ngga brenti".  Hahay maaf Dinda, ini bukan maksud mem-bully ya :) Karena UPS adalah integrasi beberapa disiplin ilmu (macem GMB, Fisbat, Seismologi, Geodinamika, Thermodinamika, Mekbat, dll), so ngga ada cara lain buat bikin mahasiswa 'dong' selain dengan cara ngasi latian soal / baca paper. Kalo diliat dari nilainya sih mungkin PR yang paling susah itu PRnya Amak (pore pressure prediction) yang rata" nilai PRnya < 60. Trus kalo paper yang paling susah dipahami mungkin papernya Quinn Passey tentang DeltaLogR buat prediksi TOC yang draft aslinya punya 20++ halaman in English semua. Haha mabok maksimal.
Salah satu PR minggu 1: interpretasi seismik kemana migrasi sekunder, sengaja dibikin ada salt domenya ben mumet, level ***/*****
PR minggu 2: disuruh prediksi level maturasi source rock (epic drawing by Amak'08), level **/*****
PR minggu 7: gimana tau ada prospek gas hidrat dari well logs, level ****/***** 


Hal paling menantang dari kelas ini adalah gimana cara bisa mentransfer materi baru ini kepada para mahasiswa. Disini jugak jadi ngerasain gimana susahnya jadi pengajar. Uda kudu berdiri, teriak" 1.5 jam, trus belum tentu mahasiswanya ngerti pulak ~ bzzzttt. Jadi ngerasa bersalah dulu kalo kuliah malah ketiduran di kelas -____-. Tantangan lainnya di kelas ini adalah materi yang dipresentasikan ngga cuma melulu membahas aspek geofisika dan geologi dari UPS aja, tapi kami bertiga juga harus mempresentasikan teknik eksploitasinya (which is a bit out of our comfort zones).

Di minggu 1-2, karena masih bahas topik dasar maka minggu ini relatif berjalan normal sih. PRnya juga biasa aja. Di minggu 3 mulai ribet karena mulai membahas rock physics dari skala eksperiment lab, well logs, sampai ke seismik. Di sini mayoritas muka mahasiswa ndomblong maksimal. Minggu 4-5 bahas shale gas, animo ngga terlalu gede. Tapi justru di minggu ini yang PRnya susah banget hahay. Minggu 6-7 bahas gas hydrate, animo kebalikan dari sebelumnya: animo tinggi. Tingkat kesusahan PR: lumayan. Minggu 8-9 bahas CBM, animo lumayan. Tingkat kesulitan PR: gampang banget. Minggu 10-11 bahas heavy oil, animo rendah. Tingkat kesulitan PR: sedang.

PPT minggu 3: dasar rock physics, bzzzzttt ribet banget nerangin ini ~

Pada minggu 12-13, dimana ini adalah minggu" terakhir Kapsel B, saya membagi para mahasiswa menjadi 4 grup. Masing" grup ngebahas satu teknik eksploitasi reservoir nonkonvensional. Aslinya agak challenging buat mereka secara teknik eksploitasi reservoir (meskipun juga dibahas di saben minggunya) itu kan bukan bidangnya mahasiswa Geofisika. Mungkin lebih pas kalo petroleum engineering yang bahas. But, hey, who knew the results were great? Never judge a book by its price. Nyatanya mereka bisa bisa aja tuh presentasi topik ybs dengan asoinya. Trus khusus presentasi 2 minggu ini, saya juga meWAJIBkan mereka tampil rapi kece. Wajib sepatu non-keds, wajib celana/rok bahan, no polo shirt, no sendal. Di presentasi ini saya jugak ngundang angkatan non-Kapsel B buat hadir dari 2009-2012. Alhasil para penonton terbelalak maksimal liat Pram, Sandi, Irchan, dkk dandan kece rapi maksimal. Apalagi si Alfian, rambut klimis pake kacamata pulak, beuh Clark Ken lewat. Biah - Dinda pake wedges dongg hahaha tinggal joged aja tuh.
 Grup 1 on stage: KYAAA PRAMMM KYAAA ~ (teriak Tumini di barisan depan -_-)
 Grup 3 on stage: Dinda on wedges (yang kegedean) haha 
Antusiasme para penonton. Galih'04 (lagi nanya kiri sendiri) juga nonton dong. Hari itu si Prittak pake kaos kaki ijo royo royo.

Saya pengen bilang tengkyu berats untuk mahasiswa Kapsel B semester ini yang udah ngeinspirasi saya buat belajar lagi dan lagi. Maaf kalo ada salah" kata. Maaf jugak kalo ngirim materi PPTnya suka nelat haha (2x doang). Btw nilai uda masuk akademik lho, aturan sih minggu ini uda ada di portal. Semoga hasilnya memuaskan ya, itu murni hasil kerja keras kalian. Thanks berat buat bboy Amak en Prittak yang uda gotong royong berbagi ilmu. Thanks buat lab GF, pak Sis, en pak Aji yang uda memberikan kesempatan berbagi ilmu/pengalaman en memberikan keleluasaan buat bikin aturan main sendiri di kelas ini. It has a been fun 4 months class with yall! *ini macem speech Grammy* Alhamdulillah, mungkin ini gara" ngampu kelas Kapsel B kali ya, di pertengahan bulan Maret kemarin aslinya saya dapet undangan ngisi materi UPS dari kampus UPN (mana dipanggil 'Bapak' pula -_-). Too bad kala itu waktunya bentrok sama acara lain, so saya ngga bisa isi deh :( But, hey, maybe it is the beginning? Who knows. Kayak yang saya sebut di akhir penutupan kelas Kapsel, mungkin ini adalah kelas Kapsel dengan topik UPS pertama dan terakhir. Semoga aja kelas Kapsel berikut bisa diisi materi aplikatif non-mitigasi bencana lagi. Amien.
Hahay Bapak Feisal -_________-

- end :)

Comments

  1. Bapak Feysal, boleh minta cuplikan (all) materi UPS? *sambil nodong mic karaoke* ~<<D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Why I hate stereotypes ?

I hate stereotypes. Why? Because it will drag you to become narrow minded in the way of your senses to respect a community. Some people called me terrorist, because I am moslem. Some people called me second level residence, because I am Asian. Some people called me nerd, because I don't drink and don't do shit. Stereotyping and generalization are the basic human being’s reaction. It’s subconscious and is triggered and formed based on our background, education, culture, social upbringing, etc. We can’t help it. And the judgment is personal, individual. Stereotyping is practiced by everyone about other communities or segments of the same community. Although I hate it, stereotypes are inherent to human nature, and for good reason. We are all stereotypical of fire. We don’t touch it because we know it will burn us. We are told never to touch snakes because they are poisonous. So aren’t we being stereotypical when we don’t go near these things? Aren’t we being stereotypical when

Tipe Tipe Dosen Penguji Skripsi

Menurut saya menonton sidang skripsi itu seru dan penting. Seru, karena kita jadi bisa melihat muka nelangsa teman teman kita yang sedang asik dibantai para dosen penguji. Tentu sebagai seseorang yang pernah pendadaran, saya mengerti rasanya tekanan saat sidang dimana sejuta umat manusia  beberapa dosen menguji hipotesis dan hasil penelitian saya. Ibarat dosen penguji adalah pemain liga voli, maka mahasiswa yang sidang adalah bola volinya: sering dioper sana sini dalam kebimbangan dan kegalauan.  Penting buat ditonton karena  sidang skripsi mengajarkan kepada kita bagaimana cara ngeles ala orang berpendidikan. Itu juga adalah momen dimana kita berhak memperjuangkan title geophysicist  tanpa perlu bayar SPP dan BOP saben semesternya lagi. Selain itu penting juga buat belajar dari kesalahan orang lain saat sidang supaya kesalahan sama ngga terulang. Namun, namanya lulus sidang skripsi itu susah susah gampang. Salah satu faktor penentunya adalah dosen penguji. Berikut adalah

Review Beberapa Sidang Skripsi (Part 1)

Kalau di postingan sebelumnya sempat ngebahas tentang karakter dosen penguji skripsi, kali ini saya mau fokus me- review  sidang skripsi yang saya tonton dalam 3 bulan terakhir.  Memang sejak kembali ke Indonesia, ada sekitar delapan sidang skripsi S1, dimana lima diantaranya saya tonton. Alhamdulillah delapan mahasiswa ini lulus semua ~ ngga ada yang ngulang. Tiga sidang skripsi yang ngga saya tonton adalah sidangnya Kris'GF07, Gondes'GF06 dan Pai'GF06 - dan sumpah nyesel banget. Terutama skripsi Gondes yang konon dia merangkai dan membuat seismogram sendiri, dipasang di gunung Merapi sendiri, datanya diakusisi sendiri, hasilnya diolah sendiri, diinterpretasi sendiri. Bahkan instrumen seismogram yang dia pasang di gunung Merapi katanya uda hilang ditelan material vulkanik letusan besar tahun 2010 kemarin. Ebuset. Itu butuh pengorbanan waktu dan stamina banget lah.  He embraced the philosophy of being a geophysicist. Sangat asolole. Review yang akan saya berikan t